Donald Trump Diprediksi Tak Prioritaskan Energi Bersih

Sifi Masdi

Wednesday, 13-11-2024 | 09:13 am

MDN
Presiden terpilih AS Donald Trump [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Kebijakan energi Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. Pengamat energi memperkirakan bahwa, berbeda dengan Presiden Joe Biden yang mengedepankan energi bersih, Trump tidak akan memberikan prioritas khusus pada kebijakan energi rendah karbon. Pendekatan ini dinilai akan lebih netral, mencakup berbagai sumber energi baik fosil maupun hijau, tanpa ada pembedaan yang signifikan.

 

Bob McNally, CEO Rapidan Energy, menjelaskan bahwa Trump akan menerapkan pendekatan “all-of-the-above,” yang berarti semua sumber energi akan diperlakukan setara, tanpa ada dukungan khusus untuk energi bersih. Hal ini berbeda dengan Biden, yang secara aktif memberikan subsidi dan regulasi untuk mempercepat transisi ke energi bebas karbon.

 

“Presiden Trump akan mengarahkan kembali kebijakan energi agar mencakup semua sumber energi, tanpa memprioritaskan aturan atau subsidi untuk energi bersih atau bebas karbon seperti yang dilakukan Presiden Biden,” ujar McNally pada Senin (11/11).

 


 

BACA JUGA:

Saham Pilihan yang Layak Dikoleksi: Rabu, 13 November 2024

Bitcoin Cetak Rekor Mendekati US$ 90.000

Donald Trump Menang, Harga Minyak Langsung Terbang

 


 

Salah satu langkah yang berpotensi diambil Trump adalah menarik AS dari Perjanjian Paris, kesepakatan global yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menahan laju pemanasan global. Trump pernah menarik AS dari perjanjian ini selama masa jabatannya sebelumnya, tetapi Biden mengembalikan AS ke dalam Perjanjian Paris begitu ia menjabat.

 

Selain itu, Trump juga diperkirakan akan mengeluarkan AS dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC), kerangka kerja utama PBB untuk mengatasi perubahan iklim. Langkah ini dapat memperlihatkan pergeseran kebijakan iklim AS yang lebih pragmatis.

 



 

 

 

KOMENTAR