Saham Pilihan yang Layak Dikoleksi: Rabu, 13 November 2024

Sifi Masdi

Wednesday, 13-11-2024 | 08:18 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan penguatan yang signifikan pada perdagangan Selasa (12/11/2024), dengan kenaikan sebesar 0,76% atau setara 55,53 poin, mengakhiri sesi di angka 7.321,99. Penguatan ini merupakan sinyal positif bagi para investor, yang mengindikasikan potensi pergerakan IHSG dalam rentang yang optimis pada hari Rabu, 13 November 2024.

 

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan bahwa  IHSG telah berhasil menembus level psikologis penting di 7.300. Ini mengindikasikan bahwa tren positif ini mungkin berlanjut.

 

Menurut Tambolang, dari analisis teknikal, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan adanya penyempitan negative slope, yang memperlihatkan potensi pembalikan arah harga ke tren positif. Di sisi lain, indikator stochastic RSI yang berada di area oversold semakin memperkuat potensi golden cross, suatu indikasi teknikal di mana harga berpeluang untuk naik lebih lanjut.

 


 

BACA JUGA:

Bitcoin Cetak Rekor Mendekati US$ 90.000

KFC Rugi  Rp 555,08 M: Tutup 47 Gerai dan PHK 2.274 Karyawan

Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 12 November 2024

SRITEX Ajukan Kasasi Atas Putusan PN Niaga Semarang terkait Pembatalan Homologasi

 


 

Tambolang memperkirakan, dengan dukungan sinyal teknikal ini, IHSG berpotensi bergerak di kisaran 7.300 hingga 7.350 pada perdagangan Rabu (13/11). Rentang ini menjadi panduan yang dapat dipertimbangkan oleh para investor yang tengah mencari peluang di pasar saham domestik.

 

Selain itu, dari sisi global, perhatian utama pelaku pasar saat ini tertuju pada data inflasi Amerika Serikat untuk bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari ini, Rabu (13/11).

 

Berdasarkan prediksi, inflasi AS diperkirakan naik sedikit menjadi 2,60% YoY dari 2,40% pada bulan September, sementara inflasi inti diprediksi stabil di level 3,3% YoY. Hasil data inflasi ini sangat dinantikan karena bisa menjadi gambaran arah kebijakan moneter The Fed ke depannya.

 

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan bisa mendorong spekulasi bahwa The Fed mungkin mempertimbangkan untuk menyesuaikan suku bunga guna menekan inflasi lebih lanjut, yang tentunya akan memengaruhi sentimen pasar.

 

“Data inflasi AS akan menjadi perhatian utama pelaku pasar, karena hasilnya akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi kebijakan moneter The Fed ke depan,” jelas Tambolang.

 

Selain inflasi AS, pasar juga akan mencermati data inflasi produsen Jepang untuk bulan Oktober yang diproyeksikan akan mengalami kenaikan tipis menjadi 2,90% YoY dari 2,80% di September. Data ini penting bagi pelaku pasar, karena inflasi produsen mencerminkan tekanan biaya produksi yang mungkin akan berimbas pada harga konsumen di masa mendatang.

 

Sementara Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi bahwa IHSG pada hari Rabu ini berpotensi mengalami koreksi ringan dengan kecenderungan yang terbatas. Menurut Herditya, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen global, terutama dari hasil rilis data inflasi AS. Dalam skenario koreksi, IHSG diperkirakan berada dalam rentang support 7.280 dan resistance 7.349.

 

“Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen global, di mana investor masih akan menanti rilis data inflasi AS,” ujar Herditya pada Selasa (12/11).

Untuk perdagangan hari ini, Rabu (13/11), Herditya Wicaksana merekomendasi saham berikut ini:

1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan target harga Rp 9.625 - Rp 10.100.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 4.550 - Rp 4.650.

3. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan target harga Rp 655 - Rp 680.

 

Sedangkan Phintraco Sekuritas merekomendasi saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.


 

KOMENTAR