Bitcoin Cetak Rekor Mendekati US$ 90.000
Jakarta, Inakoran
Harga Bitcoin nyaris menembus level psikologis US$ 90.000 pada Selasa (12/11), didorong oleh gelombang euforia menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Sentimen positif ini muncul dari ekspektasi bahwa pemerintahan Trump akan bersikap lebih ramah terhadap industri kripto, yang membuat para investor dan pelaku pasar semakin optimis. Dalam satu pekan sejak hasil pemilu diumumkan, Bitcoin tercatat melonjak lebih dari 25%, mencapai level USD 89.637 di kawasan Asia.
Mengutip Reuters, pergerakan Bitcoin ini merupakan salah satu yang paling mencolok di pasar finansial sejak pemilu AS. Bukan hanya Bitcoin yang melonjak, saham Tesla—perusahaan otomotif milik Elon Musk yang dikenal sebagai pendukung kripto—juga mencatat kenaikan hampir 40% sejak hasil pemungutan suara dirilis. Banyak investor melihat kemenangan Trump sebagai sinyal bahwa kebijakan pro-kripto akan diutamakan, memberi dampak positif bagi aset digital dan perusahaan terkait.
Nick Twidale, Kepala Analis Pasar di ATFX Global Sydney, menyatakan bahwa "Ini jelas merupakan respons dari ekspektasi bahwa Trump akan mendukung industri ini. Hal ini berarti lebih banyak permintaan untuk saham kripto dan mata uang digital itu sendiri." Twidale juga menambahkan bahwa Bitcoin yang hampir menyentuh titik tertinggi sepanjang masa setelah pemilu menunjukkan prospek positif untuk mata uang digital ini di masa depan.
Komitmen Trump
Selama kampanye, Trump berulang kali menyatakan dukungannya terhadap aset digital. Ia bahkan berjanji akan menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota kripto di dunia" dan mengungkapkan rencana untuk membangun cadangan bitcoin nasional. Meski belum jelas bagaimana atau kapan janji tersebut akan diwujudkan, antusiasme terhadap janji ini telah mendorong spekulasi dalam perdagangan kripto dan mendorong minat besar-besaran dalam penambangan Bitcoin.
Menurut Matthew Dibb, Kepala Investasi di Astronaut Capital, hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa negara-negara lain akan mengikuti jejak Amerika dengan membeli Bitcoin dalam upaya mengungguli AS dalam dominasi aset digital. "Ini bisa menjadi katalis luar biasa bagi para penambang Bitcoin yang terdaftar di AS, terutama jika ada upaya nasionalisasi entitas tersebut," tambah Dibb.
BACA JUGA:
KFC Rugi Rp 555,08 M: Tutup 47 Gerai dan PHK 2.274 Karyawan
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 12 November 2024
Harga Bitcoin Tembus US$ 76.850,51: Dampak Kemenangan Donald Trump
Bitcoin Hampir Tembus US$ 70.000: Donald Trump akan Ubah Regulasi Kripto
Lonjakan harga Bitcoin juga berdampak langsung pada saham perusahaan yang terlibat dalam industri penambangan dan investasi kripto. Saham perusahaan penambangan kripto, seperti Riot Platforms, naik hampir 17% dalam perdagangan di Wall Street, bahkan terus meningkat pada perdagangan setelah jam kerja. Rekan penambang lainnya seperti MARA Holdings dan CleanSpark mencatat kenaikan hampir 30%, menunjukkan betapa optimisme ini meluas di seluruh industri.
Sementara itu, MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak yang juga merupakan investor besar di Bitcoin, mengumumkan pembelian Bitcoin senilai USD 2 miliar dalam rentang waktu 31 Oktober hingga 10 November. Pengumuman ini disambut baik oleh pasar, dengan saham MicroStrategy melonjak 26% dan terus meningkat di perdagangan lanjutan. Pergerakan ini mencerminkan kepercayaan besar investor terhadap Bitcoin sebagai aset investasi jangka panjang.
Optimisme di pasar kripto ini tidak hanya dirasakan Bitcoin. Mata uang digital lain, seperti ether dan dogecoin, turut mengalami kenaikan. Bahkan, dogecoin yang awalnya dikenal sebagai "mata uang lelucon" ikut naik nilainya karena euforia yang meluas di kalangan investor kripto.
Kondisi ini menunjukkan bahwa ketertarikan dan kepercayaan terhadap aset kripto semakin kuat, tidak hanya terbatas pada Bitcoin tetapi juga pada berbagai jenis token lainnya.
Para pelaku pasar kripto juga menyambut baik prospek berkurangnya pengawasan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Sebelumnya, Ketua SEC, Gary Gensler, dikenal memperketat regulasi terhadap aset digital, namun investor berspekulasi bahwa Trump akan menggantikannya dengan pemimpin baru yang lebih pro-kripto. Selain itu, Trump juga meluncurkan bisnis kripto baru, World Liberty Financial, pada bulan September, yang memperkuat asumsi bahwa pemerintahan yang baru akan lebih mendukung industri ini.
Justin D'Anethan, Kepala Pengembangan Bisnis Asia-Pasifik di Keyrock, mengatakan bahwa "Apa yang kita lihat bukan sekadar tonggak harga, tetapi sinyal bahwa pasar mulai menerima gagasan Bitcoin sebagai aset yang lebih stabil, bahkan lebih disukai secara politis." Komentar ini menggarisbawahi perubahan persepsi investor terhadap Bitcoin, yang sekarang semakin dipandang sebagai instrumen investasi yang stabil dan memiliki dukungan politik.
KOMENTAR