Harga Emas Global Kembali Terkoreksi: Dampak Penguatan Dolar AS
Jakarta, Inakoran
Harga emas global mengalami koreksi pada perdagangan Selasa, 7 Januari 2025, di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang masih membayangi pasar.
Pada pukul 07.44 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2025 tercatat di level US$ 2.644,40 per ons troi, turun 0,11% dari harga sebelumnya yang berada di US$ 2.647,40 per ons troi.
Koreksi harga emas ini terutama disebabkan oleh sentimen pasar yang dipengaruhi oleh perkembangan politik di Amerika Serikat. Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum, para pedagang mulai mempertimbangkan risiko perdagangan global di bawah kepemimpinan Trump yang akan datang.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 7 Januari 2025
Proyeksi Saham GOTO Setelah Patrick Waluyo Kembali Pegang Kendali
Sri Mulyani Ungkap Defisit APBN 2024 Sebesar Rp 507,8 Triliun Sesuai UU APBN
Harga Emas Naik: Permintaan Aset Safe Haven Meningkat
Menurut laporan Bloomberg, Trump telah membantah adanya kemungkinan untuk memoderasi rencana pengenaan tarif yang lebih luas, yang berpotensi menciptakan ketegangan dalam hubungan dagang internasional.
Penguatan dolar AS juga menjadi faktor yang signifikan dalam penurunan harga emas. Kenaikan nilai dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan global.
Meskipun harga emas mengalami lonjakan sekitar 27% sepanjang tahun lalu, sebagian besar didorong oleh pelonggaran moneter yang dilakukan oleh Federal Reserve, momentum tersebut tampaknya kini mulai mereda.
Meskipun harga emas mengalami koreksi saat ini, banyak analis tetap optimis mengenai prospek harga emas di tahun 2025. Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan bahwa harga emas dapat menyentuh level US$ 3.000 per ons troi hingga pertengahan tahun 2026.
Proyeksi ini didasarkan pada ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga Federal Reserve akan berkurang, yang dapat mendorong investor untuk kembali melirik emas sebagai aset safe haven.
KOMENTAR