Harga Emas Naik Tipis: Kekhawatiran Eskalasi Perang Rusia
Jakarta, Inakoran
Harga emas mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa pagi (3/12/2024), menunjukkan daya tariknya sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 07.30 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2025 di Commodity Exchange naik 0,28%, berada di level US$2.665,90 per ons troi dari sebelumnya US$2.658,50 per ons troi.
Kenaikan harga emas terjadi setelah sempat terkoreksi di awal pekan akibat penguatan dolar AS. Faktor ini memberikan tekanan terhadap harga komoditas global, termasuk emas, yang dihargai dalam mata uang dolar.
Namun, sentimen pasar kembali bergeser seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas potensi eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Kondisi geopolitik yang tidak menentu ini mendukung permintaan emas sebagai aset pelindung nilai.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 3 Desember 2024
Harga Emas Turun: Dampak Aksi Ambil Untung
Harga Emas Antam Turun Rp 5.000: Jumat, 29 November 2024
Altcoin Jadi Pilihan Alternatif Bagi Investor di Tengah Penurunan Harga Bitcoin
Para investor kini menantikan data ekonomi penting dari Amerika Serikat, terutama laporan nonfarm payrolls yang dijadwalkan rilis pada Jumat (6/12/2024). Data ini diharapkan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan pasar tenaga kerja AS, yang menjadi salah satu faktor utama dalam pengambilan keputusan kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Jika data menunjukkan perlambatan, peluang untuk pemangkasan suku bunga oleh The Fed dapat meningkat. Kondisi ini biasanya akan melemahkan dolar AS dan mendukung harga emas.
Meski harga emas naik saat ini, pekan lalu logam mulia ini sempat turun tajam, mencatat penurunan sekitar 2,7%. Penurunan tersebut dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Situasi ini mengurangi kebutuhan terhadap aset safe haven untuk sementara waktu.
Namun, kekhawatiran pasar kembali memanas dengan mencuatnya risiko konflik yang melibatkan Rusia dan Iran. Konflik ini tidak hanya memengaruhi stabilitas politik global tetapi juga memicu minat investor untuk kembali beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas.
KOMENTAR