Harga Emas Spot Tembus Rekor US$ 3.384: Dampak  Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

Sifi Masdi

Monday, 21-04-2025 | 11:52 am

MDN
Ilustrasi Emas Batangan [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (21/4), seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global. Ketegangan geopolitik dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi pemicu utama lonjakan harga, sementara pelemahan dolar AS turut memperkuat reli logam mulia tersebut.

 

Menurut laporan Reuters, harga emas spot naik 1,7% ke level US$ 3.383,87 per ons troi pada pukul 02.46 GMT, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.384 di awal sesi. Sementara itu, emas berjangka AS naik 2% menjadi US$ 3.396,10 per ons troi.

 

Salah satu faktor utama yang mendorong harga emas adalah melemahnya indeks dolar AS, yang kini berada di posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini membuat emas lebih menarik bagi investor global yang memegang mata uang selain dolar.

 

“Pasar tengah mencerminkan peningkatan risiko geopolitik, khususnya ketegangan tarif antara AS dan China serta kekhawatiran stagflasi. Selain itu, permintaan kuat dari bank sentral juga memberikan dukungan tambahan bagi harga emas,” jelas Yeap Jun Rong, analis pasar di IG.

 


BACA JUGA: 

IHSG Dibuka Menguat di Awal Pekan ke Level 6.450,31

Harga Emas Antam Naik Rp 27.000 per Gram: Kamis (17/4/2025)

Harga Minyak Mentah Bergerak Datar di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Tarif AS


 

Situasi geopolitik yang memanas menjadi latar belakang utama ketidakpastian pasar. Pada 2 April lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif “timbal balik” terhadap puluhan negara. Meskipun sebagian tarif sempat ditunda, pemerintah AS justru meningkatkan tekanannya terhadap China.

 

Pada Senin, China mengeluarkan peringatan kepada negara-negara lain agar tidak menjalin kesepakatan ekonomi dengan AS yang dapat merugikan kepentingan Beijing.

 

Sinyal kekacauan politik di dalam negeri AS juga menambah tekanan pasar. Presiden Trump bahkan melancarkan kritik tajam terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dengan kabar bahwa tim penasihatnya tengah mempertimbangkan opsi pemecatan terhadap Powell.

 

Di kawasan Eropa Timur, konflik Rusia-Ukraina kembali memanas. Kedua negara saling menuding melakukan ribuan pelanggaran terhadap gencatan senjata sehari yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. Kremlin menyatakan bahwa tidak ada perintah untuk memperpanjang jeda pertempuran di garis depan.

 

Ketegangan global yang semakin meluas ini memperkuat posisi emas sebagai aset safe haven. “Target harga berikutnya untuk emas kemungkinan berada di kisaran US$ 3.500 per ons. Namun, perlu dicatat bahwa kondisi pasar saat ini cukup padat, dan indikator teknikal mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek karena kondisi jenuh beli,” tambah Rong.

 

Sementara itu, logam mulia lainnya bergerak bervariasi. Harga perak spot naik 0,3% menjadi US$ 32,66 per ons troi, platinum menguat 0,3% ke US$ 969,68, sedangkan paladium turun tipis 0,3% menjadi US$ 959,43.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

KOMENTAR