Harga Minyak Dunia Kembali Tertekan: Dampak Melemahnya Ekonomi Jerman dan AS
Jakarta, Inakoran
Harga minyak dunia mengalami penurunan dalam perdagangan yang bergejolak pada Senin, 6 Januari 2025, setelah catatan kenaikan berturut-turut selama lima hari sebelumnya.
Penurunan ini terlihat signifikan dengan harga minyak mentah Brent berjangka turun 21 sen atau 0,3 persen menjadi US$76,30 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami penurunan lebih dalam, yakni sebesar 40 sen atau 0,5 persen, menjadi US$73,56 per barel.
Salah satu penyebab utama pelemahan harga minyak adalah berita ekonomi yang kurang menggembirakan dari Amerika Serikat. Data terbaru menunjukkan bahwa pesanan baru untuk barang-barang manufaktur mengalami penurunan pada bulan November 2024.
BACA JUGA:
Harga Emas Global Kembali Terkoreksi: Dampak Penguatan Dolar AS
Proyeksi Saham GOTO Setelah Patrick Waluyo Kembali Pegang Kendali
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 7 Januari 2025
Harga Minyak Dunia Lesu: Permintaan China Masih Lemah
Penurunan ini mencerminkan lemahnya permintaan, terutama untuk pesawat komersial dan perlambatan belanja bisnis pada peralatan tersebut. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa ekonomi AS tengah menghadapi masalah yang dapat berdampak pada penurunan permintaan energi, termasuk minyak.
Selain itu, tekanan juga datang dari Jerman, di mana inflasi tahunan meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember 2024. Kenaikan harga pangan menjadi salah satu penyebab utama inflasi yang tinggi, yang dapat berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks ini, kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi Eropa, khususnya Jerman sebagai salah satu perekonomian terbesar, semakin menguat. Kelemahan ekonomi di negara-negara besar Eropa dapat mengurangi permintaan minyak secara signifikan, yang pada gilirannya mempengaruhi harga minyak global.
Meskipun terdapat faktor-faktor negatif, ada pula sentimen yang mendukung harga minyak. Melemahnya dolar AS dan perkiraan peningkatan permintaan energi pemanas akibat badai musim dingin memberikan dorongan bagi harga minyak. Namun, sentimen positif ini tampaknya tidak cukup kuat untuk mengimbangi kekhawatiran yang muncul dari indikator ekonomi yang lemah.
Pasar minyak saat ini berada dalam fase yang cukup kompleks, di mana permintaan dan penawaran harus diseimbangkan dengan cermat. Investor dan analis pasar kini mengawasi perkembangan ekonomi di AS dan Eropa, serta bagaimana hal ini akan mempengaruhi permintaan energi di masa mendatang.
KOMENTAR