Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Dinamika Global

Sifi Masdi

Thursday, 05-12-2024 | 08:04 am

MDN
Ilustrasi kilang minyak [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga minyak mentah kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Kamis (5/12/2024) pagi, meskipun pergerakannya masih terbatas oleh berbagai faktor global. Pada pukul 06.15 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025 berada di level US$68,69 per barel, naik 0,22% dibandingkan hari sebelumnya di US$68,54 per barel.

 

Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah koreksi yang dipicu oleh data ekonomi AS yang melemah, yang menghambat langkah OPEC+ dalam mencabut pembatasan produksi.

 

Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Group, mengungkapkan bahwa kegagalan harga minyak untuk bertahan di atas level US$70 per barel dan rata-rata pergerakan 50 harinya mengonfirmasi bahwa level tersebut menjadi titik resistansi yang kuat.

 


 

BACA JUGA:

Arah Pergerakan IHSG Setelah Pernyataan Bullish Jerome Powell

Harga Minyak Dunia Naik 2%: Imbas Ketegangan Timur Tengah

Harga Minyak Dunia Bergerak Dua Arah: Dinamika Pasar Global

Harga Emas Antam di Pegadaian: Rabu, 4 Desember 2024

 


 

"Selain itu, volume perdagangan hari ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata 10 hari terakhir, yang menunjukkan bahwa pasar sedang menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut menjelang akhir tahun," ujar Babin, dikutip dari Bloomberg.

 

Sejak pertengahan Oktober 2024, harga minyak terus bergerak di kisaran US$68 per barel, terombang-ambing oleh berbagai isu global, antara lain: pertama, konflik di Timur Tengah dan Ukraina terus memengaruhi stabilitas pasokan energi global. Kedua, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS dalam Pilpres 2024 menambah ketidakpastian kebijakan energi dan ekonomi global.

Ketiga, prospek permintaan yang lesu dari China, salah satu konsumen minyak terbesar dunia, menekan ekspektasi kenaikan harga.

 

Pasar minyak semakin diwarnai oleh data energi yang beragam dari Amerika Serikat. Permintaan solar yang lemah dan tingginya produksi minyak mentah AS berhasil menyeimbangkan penurunan persediaan minyak mentah. Situasi ini membuat harga minyak tetap tertekan meskipun ada momentum kenaikan kecil.

 

 

KOMENTAR