Hasil Pilpres AS Menentukan Harga Mata Uang Kripto di Masa Depan
Jakarta, Inakoran
Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada 5 November 2024 diprediksi akan membawa dampak besar bagi pasar mata uang kripto. Para pelaku pasar kripto bersiap menghadapi pekan penuh volatilitas, di mana hasil pemilu ini dapat menjadi titik balik signifikan bagi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Menurut Fyqieh Facrur, seorang trader dari Tokocrypto, hasil pemilihan presiden AS memiliki potensi untuk mengubah arah regulasi dan sentimen pasar terhadap kripto. Dengan persaingan yang ketat antara dua kandidat, Donald Trump dan Kamala Harris, masa depan industri kripto bisa sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahan yang akan datang.
Donald Trump, yang sebelumnya kritis terhadap kripto, kini berubah menjadi pendukung kebijakan yang lebih pro-kripto. Ia mendukung deregulasi di sektor ini, yang dianggap akan memberikan angin segar bagi pasar. Jika Trump memenangkan pemilu, ekspektasi kuat bahwa ia akan mendukung pertumbuhan industri kripto, termasuk kemungkinan mengganti pimpinan Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) yang selama ini dianggap terlalu ketat terhadap perusahaan-perusahaan kripto.
BACA JUGA:
Harga Minyak Dunia Kembali Merosot: Kondisi Geopolitik Belum Menentu?
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 15 Oktober 2024
AS Tuduh Platform Kripto Rusia Terlibat Pencucian Uang
Ini Faktor Pendorong Ketertarikan pada Investasi Aset Kripto
Kebijakan Trump yang lebih ramah terhadap kripto ini diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi harga Bitcoin. Secara historis, kuartal keempat sering menjadi periode yang menguntungkan bagi Bitcoin, dan kemenangan Trump dapat memperkuat tren bullish ini.
Sebaliknya, jika Kamala Harris memenangkan pemilihan, pasar kripto mungkin akan menghadapi ketidakpastian yang lebih besar. Harris belum memberikan pandangan yang jelas mengenai kripto, tetapi ada kekhawatiran bahwa kebijakan regulasi yang ketat dari pemerintah AS, terutama di bawah pimpinan SEC, akan terus berlanjut.
Ketua SEC, Gary Gensler, yang selama ini bersikap keras terhadap kripto, diperkirakan akan tetap menjabat jika Harris terpilih. Ini bisa memperlambat inovasi di industri kripto dan menyebabkan tekanan jual di pasar, terutama jika kebijakan ketat terus diterapkan. Ketidakpastian regulasi ini dapat menekan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Menurut Fyqieh, hasil pemilu AS akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga Bitcoin. Kemenangan Trump cenderung meningkatkan optimisme investor, sementara kemenangan Harris berpotensi memicu aksi jual akibat kekhawatiran akan kebijakan regulasi yang tidak ramah terhadap kripto. Dalam situasi ini, investor kripto diimbau untuk terus memantau perkembangan politik, karena volatilitas harga kemungkinan akan meningkat menjelang pemilihan.
"Investor harus terus memantau perkembangan politik ini, karena volatilitas di pasar kripto akan meningkat seiring dengan ketidakpastian yang datang menjelang pemilihan," kata Fyqieh, Senin (14/10).
Terlepas dari hasil pemilu, Bitcoin masih berada dalam posisi menarik menjelang akhir tahun. Fyqieh menambahkan bahwa dalam jangka pendek, potensi harga Bitcoin tampak bullish. Saat ini, harga Bitcoin berada di sekitar US$64.565, dan telah berhasil menembus level resistensi di US$64.000. Jika momentum ini berlanjut dengan volume perdagangan yang kuat, harga Bitcoin bisa menuju target berikutnya di kisaran US$67.000 dalam beberapa hari mendatang.
Lebih jauh, jika Bitcoin berhasil menembus level US$65.000, harga dapat bergerak menuju resistensi berikutnya di US$69.000. Namun, investor juga harus berhati-hati terhadap potensi penolakan di level resistensi ini, yang bisa memicu tekanan jual. Support terdekat berada di level US$62.000, yang sebelumnya terbukti sebagai level pertahanan kuat.
Harga Kripto di Pasar Global
CEO Triv, Gabriel Rey, sependapat bahwa hasil pemilihan presiden AS akan sangat berpengaruh terhadap pasar kripto. Ia menjelaskan bahwa kebijakan yang akan diterapkan terhadap ekosistem kripto akan menentukan masa depan aset digital ini. Gabriel menyoroti bahwa jika Trump terpilih, kripto memiliki prospek yang positif karena Trump berkomitmen mendukung penuh industri kripto.
Trump secara terang-terangan menyatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap menjadi pemimpin global dalam pengawasan dan pengembangan aset kripto. Selain itu, ia juga berjanji akan mengganti ketua SEC yang sering kali terlibat dalam perselisihan dengan perusahaan-perusahaan kripto.
"Volume perdagangan kripto global sekitar 30% masih dikuasai oleh Amerika Serikat. Jadi, jika Trump menang, itu akan sangat menguntungkan bagi pasar kripto," ungkap Gabriel.
Dengan kebijakan pro-kripto yang diusung oleh Trump, Gabriel memprediksi bahwa Bitcoin bisa menembus level US$100.000 pada kuartal pertama 2025. Ini tentu akan menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan mata uang kripto.
KOMENTAR