Jepang Tuduh Rusia Menguasai Sejumlah Pulau Secara Ilegal

Binsar

Friday, 01-04-2022 | 06:33 am

MDN
Ilustrasi

 

 

Jakarta, Inako

Jepang menuduh Rusia menduduki sejumlah pulau yang disengketakan, di utara, selama puluhan tahun secara illegal. Tuduhan tersebut disampaikan Jepang dalam laporan kebijakan luar negeri tahunan, Kamis (31/3) di tengah memburuknya hubungan kedua negara sejak invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu.

Jepang dan Rusia (baca: Uni Soviet) terlibat senkgeta terkait kepemilikan sejumlah pulau seperti Etorofu, Kunashiri, Shikotan dan kelompok pulau Habomai. Rusia, mengklaim pulau-pulau tersebut tidak lama usai Jepang menyerah pada Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.

Jepang mengklaim, pulau-pulau yang disebut Kuril Selatan di Rusia dan Teritori Utara di Jepang, adalah bagian "inheren" dari wilayah Jepang.

Jepang menuntut Moskow mengindahkan kritik masyarakat internasional agar menarik pasukannya dari Ukraina.

Laporan kebijakan luar negeri Jepang disusun oleh Kementerian Luar Negeri. Buku biru tersebut akan dirilis pada akhir April setelah mendapat persetujuan dari Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Rusia Vladimir Putin [ist]

 

Jepang telah mengutuk invasi Rusia ke tetangganya Ukraina yang dimulai pada 24 Februari sebagai "pelanggaran serius terhadap hukum internasional," dan telah bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam menjatuhkan sanksi ekonomi seperti pembekuan aset milik para pemimpin dan bank sentralnya, dan tidak termasuk beberapa Bank Rusia dari sistem pembayaran internasional utama.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Rusia merilis daftar negara-negara "tidak bersahabat" termasuk Jepang.

Pekan lalu, daftar negara tersebut diumumkan pekan lalu. Rusia juga telah menangguhkan negosiasi perjanjian damai dengan Jepang, karena posisi Tokyo yang anti-Rusia.

Pada tahun 1956, Jepang dan Uni Soviet menandatangani deklarasi bersama yang mengakhiri keadaan perang antara kedua negara dan memulihkan hubungan diplomatik.

KOMENTAR