Jokowi Buka Suara Setelah Rupiah Mendekat 15.000 Per Dollar AS

Sifi Masdi

Wednesday, 05-09-2018 | 11:20 am

MDN
Ilustrasi Rupiah vs dollar AS [ist]

 

"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, perang dagang AS dan China, maupun krisis di Turki dan Argentina.”

 

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan respon setelah nilai tukar rupiah bertengger mendekati Rp 15.000 per dolar AS dalam penutupan perdagangan, Selasa (4/9/2018).

Jokowi mengatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh faktor eksternal. Jokowi mengacu pada fakta melemahnya mata uang negara lain terhadap kurs dolllar AS.

"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, baik yang berkaitan dengan perang dagang AS dan China, baik yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina," kata Jokowi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/4/208).

Pemerintah bersama otoritas terkait akan terus mewaspadai kondisi ini, sehingga rupiah bisa bertahan dari gempuran dolar AS. Kondisi ekonomi dalam negeri pun akan terus dijaga agar menguatnya dollar tak banyak berpengaruh ke kondisi di masyarakat.

"Saya terus melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, pelaku-pelaku usaha. Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi.

Adapun fokus saat ini adalah mengurangi defisit transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor. Investasi juga harus terus ditingkatkan agar pondasi ekonomi dalam negeri bisa terus diperkuat.

"Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya. Target saya sudah saya berikan agar dalam satu tahun betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," kata Jokowi.

Seperti diketahui, dolar AS semakin mendekati level Rp 15.000. Mengutip Reuters pagi ini, dolar AS berada di level Rp 14.925. 


 

 

KOMENTAR