Jurus BRI Bantu Generasi Muda Kelola Uang Agar Raih Cuan

Sifi Masdi

Tuesday, 19-11-2024 | 09:58 am

MDN
Ilustrasi layanan BRI [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Generasi muda Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam mengelola keuangan di era modern. Di tengah tren gaya hidup yang terus berkembang, berbagai kebutuhan dan kebiasaan keuangan baru muncul. Namun, tantangan seperti pengeluaran kecil yang tak terasa (Latte Factor) dan kemudahan akses ke pinjaman online (pinjol) kerap membuat banyak anak muda terjebak dalam masalah keuangan.

 

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) hadir dengan berbagai solusi untuk membantu generasi muda mengelola keuangan dengan lebih bijak. Berikut langkah-langkah yang dilakukan BRI untuk mendukung literasi keuangan dan memberikan solusi finansial.

 

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, mengungkapkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi anak muda adalah fenomena Latte Factor. Istilah ini merujuk pada pengeluaran kecil namun rutin, seperti membeli kopi kekinian, berlangganan layanan streaming, atau makan di restoran trendi. Meski terlihat sepele, pengeluaran ini dapat berdampak signifikan jika diakumulasi.

 


 

BACA JUGA:

Prospek Saham ADRO Pasca Pembagian Dividen Jumbo

Peluang Saham Perkebunan di Musim Hujan: Selasa, 19 November 2024

Saatnya Investor Serok Saham BRI dan Bank Mandiri

Harga Bitcoin Diprediksi Tembus USD 100.000 Akhir Tahun

 


 

“Pengeluaran kecil ini sering kali membuat dompet jebol tanpa disadari. Literasi keuangan yang rendah membuat anak muda cenderung tidak memiliki tabungan, dana darurat, atau investasi, meski penghasilan mereka cukup,” jelas Handayani.

 

Menurutnya, perencanaan keuangan yang baik dapat dimulai dari membedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan mencakup hal-hal mendasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, sedangkan keinginan lebih bersifat sekunder, seperti gadget terbaru atau barang bermerek.

 

Kemudahan akses teknologi dan internet membuat pinjaman online semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Berdasarkan data OJK, pelajar dan karyawan merupakan kelompok yang paling banyak terjerat pinjol, mencapai 12%. Alasan utamanya adalah proses pengajuan yang praktis dan cepat, dengan syarat yang mudah.

 

“Sayangnya, banyak anak muda terjebak dalam pinjol karena kurangnya edukasi finansial dan informasi tentang pinjaman formal. Ditambah gaya hidup konsumtif, pengelolaan keuangan menjadi tidak sehat,” ujar Handayani.

 

Tren Keuangan Digital 

BRI melihat tantangan ini sebagai peluang untuk mempercepat transformasi digital di sektor perbankan. Dengan berkembangnya layanan keuangan digital, BRI meluncurkan BRIGuna Digital melalui aplikasi super mereka, BRImo.

 

BRImo adalah aplikasi perbankan digital yang dirancang untuk menarik generasi muda dengan lebih dari 100 fitur yang mencakup berbagai kebutuhan finansial dan gaya hidup. Nasabah dapat menabung, melakukan transaksi digital, hingga mengakses pinjaman dengan cepat dan transparan.

 

“Melalui BRImo, kami tidak hanya ingin memberikan solusi keuangan, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda. Ini adalah cara kami menarik kembali nasabah yang mungkin beralih ke pinjol,” tambah Handayani.

 

Bantu Generasi Muda

BRI juga aktif mengedukasi generasi muda tentang pentingnya literasi keuangan melalui berbagai program dan kampanye. Fokusnya adalah membantu mereka merencanakan keuangan sedini mungkin, mulai dari: membuat anggaran keuangan, membangun dana darurat dan tabungan, dan investasi sejak dini.

 

 

KOMENTAR