Klinik Aisyiyah Singkawang Diusulkan Jadi Rumah Sakit

 

Singkawang, Inako – 


Pembina Klinik Aisyiyah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Carlos Dja’afara mengusulkan agar klinik itu berubah menjadi rumah sakit.

Ia mengaku, usulan menjadi rumah sakit telah disampaikan ke Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Singkawang beberapa waktu lalu.

Terkait usulan itu, Pengurus Pusat Muhammadiyah telah mengunjungi klinik tersebut bersama Mendikbud Prof. Dr. Muhajir Effendy, beberapa waktu lalu.

"Belum lama ini, klinik kita sudah dikunjungi oleh pengurus pusat Muhammadiyah yang datang bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhajir Effendy. Kedatangan dua tokoh ini untuk meninjau Klinik Aisyiyah yang rencananya akan dijadikan sebagai Rumah Sakit," kata Carlos di Singkawang, Senin (1/1/2018).

Dukungan untuk menjadikan Klinik Aisyiyah sebagai Rumah Sakit, kata Carlos, tidak saja datang dari PP Muhammadyiah tetapi juga dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang.

Hal itu dipicu oleh kondisi rumah sakit daerah yang sekarang ini tidak mampu menampung pasien seluruhnya, sehingga membutuhkan tempat untuk rawat inap rumah sakit. Dan untuk menjawab kebutuhan itu, kata Carlos, Klinik Aisyiyah harus menjadi rumah sakit.

Kebutuhan akan ruang rawat inap bukanlah satu-satunya alasan perubahan klinik Aisyiyah jadi rumah sakit. Alasan lain yakni terkait Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan RI dan SK Gubernur Provinsi Kalbar, soal peningkatan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Singkawang menjadi rumah sakit rujukan regional.

Dengan menjadi rumah sakit rujukan regional, maka pihak rumah sakit tidak boleh lagi menolak pasien di berbagai daerah di sekitarnya.

"Dampak dari rujukan regional ini sehingga dibutuhkannya ruang rawat inap yang lebih banyak lagi ditambah dengan pelayanan medis dan paramedis. Tentu kita membutuhkan rumah sakit lainnya yang ikut memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap dan memang harus Klinik Aisyiyah menjadi rumah sakit," katanya.