Komando Indo-Pasifik AS Menilai Uji Coba Rudal Balistik Korut Ciptakan Destabilitas di ZEE Jepang

Binsar

Tuesday, 28-09-2021 | 12:05 pm

MDN
Uji Coba Rudal Balistik Korut Dinilai Ciptakan Destabilitas di ZEE Jepang [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Komando Indo-Pasifik AS, (US Indo-Pacific Command atau USINDOPACOM), dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa uji coba rudal balistik Korut ke ZEE Jepang, akan menimbulkan ancaman distabilitas di kawasan itu.

Peristiwa itu memang tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, tetapi peluncuran rudal akan berdampak pada destabilisasi di kawasan itu.

"Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Peluncuran itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berpengaruh, membiarkan pintu terbuka untuk pertemuan puncak antar-Korea sambil mengkritik apa yang dia sebut "penumpukan senjata" oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke perairan dalam zona ekonomi eksklusif Jepang pada 15 September dalam uji coba pertama penembakan senjata semacam itu dalam hampir enam bulan.

 

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.  [ist]

 

Menurut analisis Jepang, kedua rudal itu mencapai ketinggian sekitar 50 kilometer dan terbang sekitar 750 km sebelum jatuh di perairan Semenanjung Noto.

Peluncuran mereka menimbulkan kekhawatiran baru di Jepang karena bersiap untuk melihat pemerintahan baru setelah pemilihan kepemimpinan partai penguasa terbesarnya pada hari Rabu.

Korea Utara mengatakan peluncuran 15 September adalah uji coba "sistem rudal yang dibawa kereta api" dan bahwa tujuannya adalah untuk menyerang area target 800 km di lepas pantai timurnya.

Di New York pada hari Senin, duta besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kim Song, mengatakan kepemilikan senjata sesuai dengan "hak yang benar untuk membela diri" telah membantu untuk mencegah ancaman dari Amerika Serikat dan mencegah perang di Semenanjung Korea.

Utusan itu juga mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan "kebijakan bermusuhan" terhadap Pyongyang. Pernyataannya yang dibuat dalam sebuah pidato di Majelis Umum tahunan PBB tidak menyentuh peluncuran terbaru.

Peluncuran rudal terbaru Korea Utara datang pada hari yang sama dengan kemungkinan negara itu akan mengadakan sidang parlemen.

 

KOMENTAR