Mahfud MD: Jangan Pilih Pemimpin Hanya Karena Dia Genit dan Hura-hura
JAKARTA, INAKORAN.COM
Cawapres nomor 3 Mahfud MD kerap kali menganjurkan anak-anak muda untuk tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan kriteria-kriteria yang tidak relevan.
“Di kampanye-kampanye saya, saya katakan, wahai rakyat, wahai anak muda,” ujar Mahfud dalam diskusi daring dengan masyarakat diaspora Indonesia di Amerika, Senin (15/1/2024).
“Kamu tu jangan milih kalau hanya berdasar kegenitan, berdasar pesanan, berdasar hura-hura.”
Menko Polhukam itu juga mengimbau masyarakat, terutama golongan muda untuk tidak memilih dirinya jika kualitas dan rekam jejaknya tidak lebih baik dari calon-calon lain.
“Termasuk jangan memilih saya kalau anda tidak yakin bahwa saya lebih baik dari yang lain.”
Baca juga: Nilai Visi dan Misi Setiap Paslon Bagus, Mahfud MD: Tetapi Apakah Sesuai dengan Rekam Jejaknya?
Pasalnya, kata Mahfud, negara ini harus diatur dan dikendalikan secara sungguh-sungguh agar tidak kembali menjadi rusak.
Sebelumnya, Mahfud ditanyai oleh masyarakat diaspora Indonesia di Amerika mengenai alasan mencalonkan diri.
Mahfud menyebut, dirinya tidak menganjukan diri untuk dicalonkan.
Partai politiklah yang memintanya untuk menduduki kursi kehormatan menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca juga: Mahfud MD: Negara ini Tidak Akan Maju Kalau Keislaman Tidak Bersatu dengan Keindonesiaan
“Saya diundang oleh Bu Megawati. Sesudah mempertimbangkan banyak faktor, Bu Megawati dan pimpinan parpol yang tergabung dalam koalisi pengusung itu minta agar saya menjadi cawapres Pak Ganjar,” ujar Menko Polhukam itu.
Saat diminta jadi cawapres, Mahfud dipercayakan untuk menangani empat tugas spesifik.
“Satu penegakan hukum, dua pemberantasan korupsi, perlindungan HAM dan membangun demokrasi yang substantif.”
Mahfud juga menyebut bahwa selama 24 tahun mengemban jabatan di pemerintahan dirinya dinilai bersih dan bebas dari korupsi dan berbagai jenis penyelewengan lain.
Baca juga: Saya Tidak Akan Mengorbankan Reputasi Saya Selama 24 Tahun di Pemerintahan
Reputasi itu akan dijaga dan dipertahankannya jika nanti diberi amanah menjadi orang nomor dua di Tanah Air.
“Saya tidak akan mengorbankan reputasi saya selama 24 tahun yang menjalani berbagai jenis tugas di pemerintahan dan kenegaraan dengan relatif menurut rasa subjektif saya, rasa keyakinan saya, dengan relatif bersih, dan tidak gagal,” ujar Mahfud.
“Saya tidak akan mengorbankan lima tahun ke depan, misalnya dengan menjadi wapres semangat saya turun, berarti saya membuang reputasi saya selama 24 tahun di jabatan pemerintahan dan 20 tahun berjuang di jalan untuk membangun demokrasi.”
KOMENTAR