Masyarakat Meulaboh Mengubah Sampah Jadi Bahan Bernilai Ekonomis

Inakoran

Wednesday, 10-01-2018 | 01:39 am

MDN
Contoh pengolahan sampah anorganisk di Meulaboh, A

ong>Meulaboh, Inako –

Masyarakat Desa Kampung Belakang, Kecamatan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, berhasil mengolah sampah anorganik menjadi bahan mentah yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat, Adi Yunanda, kegiatan ekonomi tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Pemerintah hanya membantu dengan menyediakan peralatan yang dibiayai dari dana APBN 2016.

"Usaha itu adalah pilot projek di Kabupaten Aceh Barat, pengelolaannya secara swadaya untuk membangkitkan kegiatan ekonomi di desa itu dengan memanfaatkan barang bekas melalui pengelolaan berbasis pola 3 R,", katanya, di Meulaboh, Senin (8/1/2018).

Adi Yunanda menuturkan, pengelolaan sampah secara terpadu itu dilakukan pola 3 R, namun masih sebatas reuse atau menggunakan sampah yang masih dapat digunakan seperti plastik kemasan botol dan semacamnya untuk kemudian diolah dan dijual.

Kemudian dari hasil proses pemilihan, sampah yang sudah diolah dijual ke pasar Medan, Sumatera Utara, untuk bahan daur ulang dengan harga Rp8.000/kg hingga Rp10.000/kg, tergantung kualitas olahan.

Bahan baku yang diperoleh KSM tersebut merupakan sampah plastik dari masyarakat sekitar, bahan yang mereka gunakan juga melewati proses pemilihan untuk bahan basah yang tidak tidak bisa digunakan, kemudian diangkut oleh kendaraan DLH.

Lebih lanjut dikatakan, usaha tersebut berdampak positif untuk mengurangi volume sampah, memberikan penghasilan tambahan bagi warga sekitar, usaha bersifat lebih ekonomis itu dapat memberdayakan masyarakat mengelola lingkungan yang sehat.

Adi Yunanda menuturkan, bantuan peralatan untuk usaha demikian diberikan oleh pemerintah pusat secara bergilir, artinya 1-2 tahun ke depan peluang tersebut akan diberikan pula untuk daerah lain, tergantung keseriusan daerah mengajukannya.

Meski demikian, Pemkab Aceh Barat akan terus berupaya mengembangkan usaha itu, melalui berbagai terobosan melakukan "jemput bola" pada kementerian terkait di Jakarta, agar diberikan peralatan dan prasarana demikian untuk kawasan lainnya di daerah itu.

 

KOMENTAR