Memburuknya Hubungan Jokowi dan Surya Paloh di tengah Isu Reshuffle Kabinet
Jakarta, Inakoran.com
Isu perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju ramai diperbincangkan belakangan ini. Sejumlah menteri diisukan akan dicopot dari jabatannya oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Salah satu partai yang paling disorot di tengah isu reshuffle kabinet ini, yakni NasDem.
Sebagaimana diketahui, ada tiga orang menteri di pemerintahan Jokowi-Maaruf yang berasal dari Partai NasDem.
Ketiganya, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Informasi dan Komunikasi Johnny G Plate.
Baca juga: Duet Maut Pemerintah dan BI untuk Mitigasi Krisis Ekonomi Global
Isu pencopatan para menteri dari NasDem bukannya tanpa alasan. Hubungan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh belakangan ini memang dinilai sangat renggang.
Memburuknya hubungan keduanya bermula saat NasDem mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
NasDem yang memiliki tiga orang menteri di kabinet dianggap mengkhianati Presiden Jokowi lantaran mendukung capres yang selama ini dinilai bersebarangan dengan Jokowi.
Saat NasDem berulang tahun, Presiden Jokowi berhalangan hadir.
Anehnya, Jokowi juga tidak mengucapkan selamat ulang tahun melalui video, seperti yang biasa ia lakukan ketika ia tidak hadir secara langsung.
Apalagi saat pernikahan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, Surya Paloh tidak hadir. Saat itu, NasDem beralasan bahwa Suryo Paloh sedang melakukan pengobatan di luar negeri.
Namun, sejumlah pengamat menilai, ketidakhadiran di pernikahan Kaesang menunjukkan betapa memburuknya hubungan antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi.
Lantas, apakah memang reshuffle kali ini hanya bertujuan untuk menendang kader NasDem dari kabinet?
KOMENTAR