Menanti Keputusan MK: Rupiah Menguat Tipis, Bertengger di Rp 16.217/US$
Jakarta, Inakoran
Dalam suasana menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (16/4/2024), rupiah menguat menuju level Rp16.217 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah menguat sebesar 42,50 poin atau 0,26% menuju level tersebut. Sementara itu, indeks dolar AS justru melemah 0,15% menuju posisi 105,99.
BACA JUGA: Rekomendasi Saham Pilihan Awal Pekan: Senin, 22 April 2024
Mata uang lain di kawasan Asia juga mayoritas menguat. Won Korea meningkat 0,09%, diikuti oleh ringgit Malaysia yang menguat 0,03%, dan yen Jepang naik 0,01%. Peso Filipina dan rupee India juga menguat, masing-masing sebesar 0,12% dan 0,08%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya menjelaskan bahwa sentimen ini datang dari beragam data AS. Data tersebut menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak tahun 2020.
Selain itu, eskalasi konflik Iran-Israel juga menjadi fokus. Presiden Fed New York, John Williams, mengatakan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga saat ini, mengingat kekuatan perekonomian AS.
BACA JUGA: Kenapa Rupiah Melemah Meskipun Perekonomian Nasional Sedang Stabil?
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap terjaga, meski ada dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel. BI menegaskan bahwa ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Untuk menjaga stabilitas rupiah, bank sentral berencana melakukan sejumlah langkah antisipatif. Langkah-langkah tersebut meliputi pengaturan keseimbangan supply-demand valas di pasar melalui tiga intervensi, khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).
BACA JUGA: Dolar Merosot, Sebagian Warga RI Tersenyum Sebagian Lagi Tersengat Hati Mereka
BI juga berencana meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow. Langkah ini dilakukan melalui peningkatan daya tarik SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dan hedging cost, serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait.
Untuk perdagangan awal pekan hari ini, Ibrahim memperkirakan bahwa mata uang rupiah akan berfluktuasi. Meski demikian, ia memprediksi bahwa rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp16.210-Rp16.300 per dolar AS.
KOMENTAR