Menteri SMI Yakin Penguatan Ekonomi Domestik ditopang Kestabilan Ekonomi yang Terkelola Baik

Hila Bame

Thursday, 06-05-2021 | 06:49 am

MDN
Dr. Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI [Foto: Istimewa]

 

JAKARTA, INAKORAN 

 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) mengatakan kebijakan counter cyclical diperlukan untuk menghadapi pelbagai tantangan ekonomi 2020 yang sudah terlihat sejak awal tahun ini.

"Pada 2020 proyeksi [ekonomi] positif akan terjaga meskipun perkembangan pada Januari ini tidak membuat happy," katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (29/1/2020).

Menjaga kestabilan ekonomi akan dilanjutkan kembali pada tahun ini di tengah ancaman resesi ekonomi dunia akibat pandemi yang tak kunjung reda.

Momentum penguatan kinerja ekonomi domestik terutama ditopang oleh berlanjutnya kebijakan fiskal countercyclical dalam APBN 2021.

Defisit APBN 2021 direncanakan pada level 5,70% PDB. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berlanjut di tahun 2021 dengan anggaran yang lebih besar mencapai Rp699,43 triliun dan penyempurnaan desain implementasi sejumlah program agar berjalan lebih cepat dan efektif dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi.


 

BACA:   Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berlanjut di tahun 2021

      Semua Pemain Barcelona Jalani Tes Antigen Usai Menggelar        Barbekyu         di Rumah Lionel Messi

 


Fokus utama tentu saja tetap pada penanganan kesehatan, termasuk untuk mendukung program vaksinasi.

Selain itu, penguatan reformasi struktural juga dilakukan untuk mendorong pertumbuhan potensial jangka panjang yang berkelanjutan dan berdaya tahan.

Peran sentral APBN dalam mendorong pemulihan ekonomi tercermin dari kinerja APBN 2021.

Realisasi belanja negara pada Q1 2021 tercatat tumbuh 15,61% (yoy), terutama didorong oleh kenaikan belanja barang untuk pelaksanaan vaksinasi dan bantuan pelaku usaha, belanja modal untuk infrastruktur dasar dan infrastruktur konektivitas, serta bantuan sosial dalam rangka program PEN.

Kinerja pendapatan negara tetap terjaga, tumbuh positif 0,64% (yoy). Defisit APBN tercatat sebesar Rp144,2 triliun atau 0,82% terhadap PDB.

KOMENTAR