PAN Menilai Pemberantasan Terorisme Perlu Keterlibatan TNI
Jakarta, Inako –
Wakil ketua umum DPP PAN, Taufik Kurniawan menilai TNI memiliki peran penting dalam pemberantasan terorisme, karena institusi militer itu lahir dari masyarakat dan mengabdi untuk rakyat.
Karena itu dia menilai perlu mengembalikan peran TNI dalam fungsi pertahanan dan keamanan, melalui optimalisasi kelembagaan seperti menyejahterakan prajurit, modernisasi sistem kesenjataannya dan kemanunggalan TNI dengan masyarakat.
"Makna manunggalnya TNI itu bukan diarahkan seperti pada konsep Dwifungsi ABRI, namun fokus agar TNI menjadi bagi dari rakyat dan masyarakat bisa terayomi," ujarnya, di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Menurut dia TNI berbeda dengan organisasi lain, karena TNI sudah mereposisi dan mereformasi diri sehingga tidak lagi bisa bergiat di bidang politik praktis.
Dia mengatakan, antara tugas TNI dan Kepolisan Indonesia tidak bisa dipisahkan secara tegas, seperti Kepolisian Indonesia menjaga keamanan dan tertib sipil, sedangan TNI menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Secara konseptual, kata Taufik, memang demikian, namun dalam praksis keduanya saling mendukung satu sama lain.
Karena itu dia menilai terkai pro-kontra usulan pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme, harus merujuk pada UU TNI untuk menentukan skala ancaman aksi terorisme.
"Tugas ketertiban dan keamanan ada di Polri, kualifikasinya seperti apa ada di UU Polri. Lalu terkait ancaman keutuhan NKRI, ada keamanan negara sehingga bagaimana kualifikasinya diserahkan kepada TNI dan Polri," ujarnya.
Sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengirim surat dengan nomor B/91/I/2018 pada 8 Januari lalu kepada DPR agar TNI dapat diwadahi dalam RUU Antiterorisme.
Dalam surat tersebut Panglima menyebutkan bahwa saat ini TNI memiliki pasukan-pasukan khusus yang diakui dunia, dan sejak awal kelahirannya dibentuk dengan kualifikasi anti teror. Pola dan program latihan mereka juga sudah teruji, lengkap dengan kemampuan intelijennya.
Mereka adalah Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir TNI AL, Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL, Satuan 81 Anti Teror Komando Pasukan Khusus TNI AD, Komando Pasukan Katak TNI AL, Satuan B-90 Bravo Korps Pasukan Khas TNI AU, dan lain-lain. Bahkan di tingkat Kodam, semua Kodam memiliki Batalion Infantri Raider.
TAG#Pan, #Tni, #Terorisme
182215624
KOMENTAR