Panglima Minta, TNI Dilibatkan Dalam Menangkal Terorisme

Inakoran

Tuesday, 30-01-2018 | 23:56 pm

MDN
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto [ist]

Jakarta, Inako -

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki kemampuan khusus untuk  menangani masalah-masalah terkait dengan ancaman aksi teroris global dan nasional.

Karena itu, pihaknya meminta agar TNI dilibatkan dalam upaya menangkal aksi terorisme di Indonesia. Permintaan itu secara resmi telah disampaikan Panglima Hadi melalui surat yang ia kirim ke Pansus RUU Terorisme di DPR.

"Untuk itu, TNI juga bisa dilibatkan dalam kegiatan penanganan anti terorisme. Sehingga saya berkirim surat untuk memohon bahwa TNI juga dilibatkan. Karena apa? Karena kemampuan TNI tadi," kata Panglima TNI, sebelum mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu, di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Panglima TNI mengaku, dalam surat tersebut pihaknya meminta agar  judul "Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme" diubah menjadi "Penanggulangan Aksi Terorisme" serta mengubah definisi terorisme agar TNI bisa terlibat aktif menindak teroris.

Menurut Marsekal Hadi, ada dua dimensi yang dijadikan alasan pihaknya mengirim surat permohonan ke DPR. Pertama adalah TNI sesuai dengan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, memiliki fungsi sebagai penangkal, penindak dan pemulih.

Fungsi itu dijabarkan dalam tugas pokok adalah untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa.

"Saya berkirim surat untuk memohon bahwa TNI juga dilibatkan, karena ada kemampuan. Namun demikian, dalam permohonan tersebut saya juga sampaikan supaya TNI juga bisa terlibat dalam kegiatan penanganan antiteroris," tuturnya.

Menurut dia, dalam pandangan dari TNI, terorisme itu adalah kejahatan terhadap negara, sehingga mengancam terhadap kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa.

"Saya memohon untuk judulnya diubah menjadi 'Penanggulangan Aksi Terorisme', itu dimensi yang pertama," katanya.

Dimensi berikutnya adalah keputusan politik, kami menunggu keputusan politik itu. Jadi, saya saat ini juga masih bergerak di dimensi saya sebagai TNI, kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).

TAG#Tni, #Terorisme

182232610

KOMENTAR