Pemerintah Stop Bansos Beras, Anggaran Rp16,6 Triliun Dialokasikan untuk Serap Gabah Petani

Saverianus S. Suhardi

Thursday, 06-02-2025 | 11:43 am

MDN
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi [Foto: Ist]

JAKARTA, INAKORAN.com - Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos), bantuan pangan beras, dan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) jelang musim panen tiba.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, dikutip pada Rabu, 5 Februari 2025.

Arief menyebut anggaran untuk dua program ini akan dialokasikan kepada Bulog sebesar Rp16,6 triliun. Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk menyerap gabah petani saat panen tiba.

BACA JUGA: Anggaran Dipotong Rp14 Triliun, Menag: Kami Masih Sangat Optimis, Jangan Takut

“Jadi anggaran beras SPHP dan bantuan pangan beras itu ada yang dialokasikan pada Bulog 16,6 triliun,” jelas Arief.

Penyaluran ini akan dihentikan sementara selama dua bulan. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga gabah di tingkat petani agar mereka tidak rugi karena harga yang anjlok saat panen tiba.

“Prioritasnya adalah sekarang serap petani. Jangan sampai petani harganya jatuh. Sekarang di depan mata kita mau panen raya. Jadi harus disiapkan baik keuangan, gudang, dan lain-lain untuk serap beras, gabah, petani setara 3 juta ton beras,” jelas Arief.

BACA JUGA: Prabowo: Siapa yang Bandel, Siapa yang Tidak Patuh, Saya Akan Tindak

Arief menambahkan, kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden memerintahkan kepada pembantunya untuk fokus terhadap penyerapan gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg.”

 

TAG#Inakoran, #Bansos, #Panen, #Petani

188953859

KOMENTAR