Pemilu2024, Airlangga Targetkan Raih Suara 20 Persen, Peneliti BRIN bisa saja Terjadi Ini Syaratnya..

Hila Bame

Tuesday, 27-12-2022 | 18:46 pm

MDN
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R. Siti Zuhro menilai target 20 persen perolehan suara Partai Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 memungkinkan untuk dicapai, meski tidak mudah.

Caption

 

BACA:  

Pakar Politik: Kandidat Internal Akan Kerek Efek Ekor Jas bagi Parpol di KIB

 


"Yang jelas dalam politik tidak ada yang tidak mungkin," jelas sosok yang menyandang gelar profesor itu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membeberkan target yang harus dilakukan seluruh kader partai berlambang pohon beringin untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024, yaitu Pileg, Pilpres, dan Pilkada Serentak tahun 2024.


"Yang paling penting untuk menenangkan Golkar di Pileg, Pilkada ke depannya. Targetnya, jelas di DPR RI target 20 persen atau 115 kursi," tegas Airlangga.

Menurut Zuhro, Golkar perlu melakukan evaluasi secara utuh untuk menentukan apakah target 20% di Pileg 2024 bisa tercapai atau tidak.


BACA:  

KH. Dr. Marsudi Syuhud: Beri Ucapan Selamat Natal Tak Perlu Dipersoalkan

 


 

Evaluasi diawali dengan perolehan suara Golkar pada Pileg 2019.

Saat itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) menetapkan partai berlambang beringin itu memperoleh 12,31 persen.


"Kedua, kualitas caleg yang ditawarkan. Ketiga, program-program yang menarik yang ditawarkan Golkar.

Keempat, partai dalam keadaan solid dan promising (menjanjikan) bagi publik. Kelima, caleg disenangi voters (pemilih)," terusnya.

Selanjutnya, barulah partai berlambang beringin itu bisa memproyeksikan perolehan suara pada Pileg 2024 dibandingkan Pileg 2019.

"Pertanyaannya, apakah setelah 5 tahun suara Golkar mampu melompat mencapai 20%?" ujarnya.

Zuhro menambahkan selama soliditas internal partai terjaga, partai tersebut berpeluang besar tidak mendapati sandungan besar yang bisa menganggu kerja-kerja politik untuk mencapai target.

"Prinsipnya selama partai tak mengalami konflik atau perpecahan dan tindakan melanggar hukum seperti kasus korupsi, maka bisa diprediksikan ke depan tidak mengundang masalah," lanjutnya.

Zuhro juga menegaskan keabsahan partai politik dalam menentukan target.

Hal itu berguna untuk memompa semangat dan kinerja mesin politik partai.


"Partai sah-sah saja mematok angka capaian yang tinggi dalam pileg mendatang.

Hal ini diperlukan untuk menyemangati dan memotivasi atau mendorong pengurus dan kader partai agar bekerja lebih keras mencapai 20 persen," pungkasnya.

 

 

 

KOMENTAR