Pertamina EP Sukowati Field  Hemat Rp 32,07 Miliar Melalui Inovasi TerSADown

Sifi Masdi

Tuesday, 20-08-2024 | 17:27 pm

MDN
Pertamina EP Sukowati Field  [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Pertamina EP Sukowati Field, bagian dari Subholding Upstream Pertamina di Regional Indonesia Timur, berhasil mencatatkan penghematan signifikan dalam operasional pengeboran dengan menerapkan inovasi cerdas bernama TerSADown (Filter Scrubber Anti Down).

 

Inovasi ini terbukti mampu mengatasi risiko penghentian operasi hulu migas yang tidak terencana akibat gangguan pada power plant Central Processing Area (CPA), dan berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 32,07 miliar pada tahun 2024.

 

CPA Sukowati Field adalah pusat pengolahan migas yang memisahkan minyak, air, dan gas dari sumur produksi di lapangan Sukowati. Sebagai salah satu pusat penting dalam operasi migas, CPA sangat rentan terhadap gangguan teknis yang dapat menyebabkan shutdown tak terencana. Shutdown ini tidak hanya mengganggu produksi, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar.

 


 

BACA JUGA:

Rupiah Perkasa: Dibuka pada Level Rp15.510/USD

Harga Minyak Sawit Anjlok Hingga 40%

PLN Dorong Penggunaan Biomassa untuk Co-Firing di PLTU

Industri Batubaru Didorong Jadi Transisi Menuju Energi Terbarukan

 


 

Sebelum adanya inovasi TerSADown, salah satu masalah utama yang dihadapi adalah gangguan pada Fuel Gas Control Valve (FGCV) turbin gas di power plant akibat sumbatan kotoran seperti sulfur dan kondensat. Sumbatan ini menunjukkan bahwa filter yang terpasang di upstream fuel system tidak bekerja secara efektif, sehingga menyebabkan terjadinya Loss Production Opportunity (LPO) yang signifikan. Dalam setahun, LPO ini dapat mencapai 2.100 barel per hari (BOPD), setara dengan kerugian sekitar Rp 1,6 miliar.


 

 

 

Inovasi TerSADown hadir sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan meningkatkan efisiensi filtrasi pada upstream fuel system, TerSADown berhasil mencegah gangguan operasional pada FGCV dan secara signifikan mengurangi risiko shutdown tak terencana di CPA.

 

Dampaknya, selain penghematan biaya operasional yang mencapai Rp 32,07 miliar, inovasi ini juga berkontribusi pada efisiensi energi sebesar 373.595,8 Giga Joule dan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 328.708,44 ton CO2 eq.

 

Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada efisiensi biaya, tetapi juga mendukung komitmen Pertamina dalam mencapai target produksi migas nasional sebesar 1 juta barel minyak dan 12 Billion Cubic Feet (BCF) gas bumi pada tahun 2030. Dalam Semester I 2024, PEP Sukowati Field telah berhasil memproduksi 819.552 barel minyak dan 1.242,88 MMSCF gas, menunjukkan performa yang positif dalam mendukung ketersediaan energi nasional.

 

General Manager Zona 11 Indonesia Timur, Zulfikar Akbar, menekankan bahwa inovasi TerSADown tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berperan penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan pengurangan emisi dan peningkatan efisiensi energi, Pertamina EP Sukowati Field berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi yang mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 

Field Manager Sukowati, Arif Rahman Hakim, menambahkan bahwa inovasi ini menjadi bukti nyata dari kemampuan tim dalam menghadapi tantangan operasional dan menciptakan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.


 

KOMENTAR