PKB dan Ijtima Ulama Nusantara (2023)

Oleh : H. Adlan Daie
Pengurus Pesantren Al Mukminien Indramayu Jawa Barat
JAKARTA, INAKORAN
Pesan apa yang hendak dihadirkan PKB dengan menggelar forum "Ijtima Ulama Nusantara" di awal tahun 2023 saat memasuki tahun politik jelang pemilu 2024?
Bagaimana kita memaknai gelaran acara tersebut sebagaimana rilis tertulis Gus Muhaimin ketua umum PKB akan digelar pada tanggal 13 dan 14 Januari 2023 di Jakarta ("Rmol",12/1/2023) ?
Sebagai institusi politik yang didirikan "Jam'iyah" Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Indonesia tentu sangat relevan PKB menyelenggarakan "Ijtima Ulama Nusantara".
Itulah "kekecualian" sekaligus kelebihan PKB dari pada partai partai lain. PKB dengan "kekhususan" nya bukan saja sebagai wadah tunggal aspirasi polititk warga NU lebih dari ittu memiliki pertalian genealogis dengan jaringan Ulama Nusantara.
Dalam konteks itulah forum "Ijtima Ulama Nusantara" yang diinisiasi PKB selain forum silaturahim dengan mengundang "tokoh tokoh historis" PKB seperti KH. Makruf Amin (ketua Dewan Syuro pertama PKB),. KH. Said Aqil.Sirodj (Anggota tim lima PBNU pendirian PKB tahun 1998), Dr. Alwi Shihab (mantan Ketua Umum PKB) dan lain lain - juga dapat dibaca dan dimaknai :
Pertama, untuk meneguhkan kembali relasi genealogis PKB dengan jaringan ulama nusantara bahwa PKB baik platform perjuangan politk, cara pandang keagamaan tentang bernegara maupun basis konstituensi sosial pemilihnya adalah wadah aktualisasi politik praktis ulama nusantara.
Setiap upaya pelemahan PKB oleh siapa pun harus dimaknai pelemahan atas posisi politik ulama nusantara.
Kedua, sebagai forum untuk menghimpun beragam perspektif ulama nusantara tentang isu isu kenegaraan, kebangsaan, kepemimpinan nasional, problem keumatan dan kerakyatan untuk dirumuskan di level perjuangan politik praktis PKB sehingga tidak mudah diayun atau mengayunkan diri dalam orkestrasi politik di luar cara pandang dan kekhususan PKB sebagai representasi politik ulama nusantara.
Ketiga, dalam konteks konsolidasi PKB menghadapi pemilu 2024 forum ijtima ini penting pula dimaknai bahwa basis sosial konstituensi PKB adalah jaringan sosial ulama produks pesantren NU Survey "Litbang Kompas" (2021) menemukan fakta bahwa pemilih "paling setia" pilihan politiknya terhadap PKB berhimpun dalam komunitas sosial ini.
Artinya makin kuat dan meluas komunitas sosial jaringan ulama nusantara tentu potensial makin kuat dan meluas pula basis elektoral PKB. Karena itu PKB tidak perlu "jor jor an" mengkapitalisasi basis elektoral baru di luar "gestur" politik PKB selain berongkos mahal dan "tidak mudah" juga hamparan jaringan sosial ulama masih relatif luas untuk dikonstruksi menjadi basis elektoral PKB.
Demikian perspektif singkat penulis tentang forum "Ijtima Ulama Nusantara" yang akan digelar PKB di awal tahun 2023 ini.
Selamat dan semoga selalu menjadi berkah bagi bangsa dan PKB. Amiiiin.
KOMENTAR