Presidensi G20 Dapat Meningkatkan Konsumsi Domestik hingga Rp1,7 Triliun
JAKARTA, INAKORAN
Presiden RI Joko Widodo menekankan Presidensi G20 Indonesia menjadi forum yang pro rakyat, lebih konkret, dan dapat diterapkan. Pertemuan 20 negara itu diproyeksikan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 Triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 Triliun, serta pelibatan UMKM, dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.
Presidensi G20 Indonesia membutuhkan dukungan dunia usaha dalam melahirkan kerja sama yang lebih konkret di sektor kesehatan, sektor digital khususnya UMKM, dan pembiayaan inovatif terkait perubahan iklim dan transisi energi.
Hal ini sejalan dengan 3 topik prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi dan digital serta mendorong transisi menuju energi berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan pelaku usaha secara nasional, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir telah mengurangi dampak dari pengangguran dan tingkat pengangguran bisa ditekan lagi kepada level 6,5% sesudah sempat melonjak di atas 7,1%.
Pendapatan Negara sampai dengan Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 18,2% sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi yang membaik.
Outlook Pendapatan Negara diperkirakan tumbuh 16,0% atau mencapai 109,6% dari target APBN, sementara outlook Belanja Negara sampai dengan akhir tahun diperkirakan tumbuh 7,5%.
”Dunia usaha adalah roh dari kerja sama 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia ini, sinergi antara Pemerintah dan Dunia Usaha adalah kunci kesuksesan Presidensi G20 Indonesia ini" ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (15/12/21)
TAG#G20, #KEMENKO PEREKONOMIAN, #KEMENKEU, #BISNIS, #AIRLANGGA HARTARTO, #SRI MULYANI
188660067
KOMENTAR