PT Freeport Indonesia Siap Operasikan Proyek Smelter Terbesar di Gresik

Sifi Masdi

Wednesday, 29-05-2024 | 15:36 pm

MDN
Proyek Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim [ist)


 

 

 

Jakarta, Inakoran

PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengumumkan bahwa proyek smelter mereka di kawasan JIIPE, Gresik, akan siap beroperasi pada Juni 2024. Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, telah melakukan kunjungan ke lokasi untuk memantau perkembangan pembangunan smelter ini.

 

Saat ini, tim PTFI tengah melakukan proses commissioning, yaitu serangkaian pengujian dan percobaan untuk memastikan bahwa peralatan dan sistem yang telah didesain, diinstal, dan dioperasikan berfungsi dengan baik. “Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,” kata Tony.

 

Pembangunan smelter ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.

 


 

BACA JUGA: 

Konglomerat Lokal Berbondong Masuk Proyek Smelter: Dominasi China Semakin Berkurang

Kebijakan TKN Hambat Pengembangan Energi Surya di Tanah Air 

Pabrik Petrokimia Milik Prajogo Pangestu Ditutup Sementara: Apa Penyebabnya?

Emiten MergeCo Segera Lahir: Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren

 


 

Proyek smelter kedua PTFI ini, yang telah dibangun sejak Oktober 2021, dirancang untuk memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan sebesar 1,7 juta ton per tahun. Ini menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.

 

 

 

 

Smelter ini dilengkapi dengan berbagai unit pendukung, seperti Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat, Unit Desalinasi, serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant. Semua unit ini dirancang untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping, dan limbah, sehingga dapat mencapai proses peleburan dan pemurnian yang efisien.

 

Saat ini, 60% konsentrat hasil produksi PTFI diekspor, sementara sisanya sebesar 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, menjadi katoda tembaga. Namun, lumpur anoda yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Dengan beroperasinya smelter kedua ini, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.

 

“Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia,” tutur Tony. Namun, dengan kerja keras tim proyek smelter, kontraktor, dan subkontraktor, serta dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah, proyek ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu.

 

Sebelumnya, EVP External Affairs PT Freeport Indonesia, Agung Laksamana, juga telah mengonfirmasi bahwa smelter PTFI dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Juni 2024. “Selanjutnya akan memasuki tahap produksi dan ramp-up hingga mencapai kapasitas penuh pada akhir bulan Desember 2024,” kata Agung.

 

Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati, mengatakan bahwa pemantauan terhadap progres smelter PTFI dilakukan berdasarkan laporan dan juga monitoring bulanan yang dilakukan KESDM secara rutin. Berdasarkan laporan terakhir yang disampaikan oleh PTFI, progres pembangunan smelter ini berjalan baik. 

 

“Tidak ada kendala yang disampaikan serta diharapkan akhir Mei ini sudah ready for commissioning,” ungkap Rita.

 

<

KOMENTAR