Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan: 25 Oktober 2024

Sifi Masdi

Friday, 25-10-2024 | 09:28 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham di lantai bursa [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (25/10/2024),  masih berisiko melanjutkan koreksi menuju level 7.636-7.676. Setelah kemarin menutup sesi di zona merah, sejumlah analis tetap optimis terhadap beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan bagi para investor. Beberapa saham pilihan seperti ASII, BRPT, hingga JPFA, menjadi rekomendasi yang perlu diperhatikan.

 

Menurut tim analis MNC Sekuritas, IHSG melemah sebesar 0,91% ke level 7.716 pada penutupan perdagangan Kamis (24/10/2024). Penurunan ini disertai dengan meningkatnya volume penjualan, yang mengindikasikan adanya tekanan jual dari pasar. Koreksi ini telah mencapai level minimal yang diprediksi MNC Sekuritas, yakni di 7.717.

 

MNC Sekuritas menekankan bahwa selama IHSG belum mampu menembus level resistansi di 7.805-7.810, risiko koreksi masih ada, dengan target koreksi berikutnya berada di 7.636-7.676. Namun, mereka optimis bahwa jika level tersebut dapat dipertahankan, IHSG berpotensi untuk kembali menguat hingga 7.810-7.858 dalam waktu dekat.

 

Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memberikan panduan mengenai level support dan resistansi IHSG. Level support berada di kisaran 7.595 dan 7.518, sementara level resistansi diproyeksikan pada rentang 7.810 hingga 7.910. Ini menjadi panduan penting bagi para investor untuk mengambil keputusan dalam melakukan aksi beli atau jual di pasar saham.

 

Di tengah dinamika pergerakan IHSG, MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang memiliki potensi positif dalam jangka pendek. Saham-saham tersebut antara lain: PT Astra International Tbk. (ASII), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).Keempat saham ini dinilai memiliki fundamental yang kuat dan peluang untuk mengalami penguatan, meskipun IHSG secara keseluruhan sedang mengalami tekanan.

 

Sementara itu, Head of Research dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menyatakan bahwa prospek IHSG masih positif dalam jangka pendek, terutama di tengah pelantikan pemerintahan baru. Sukarno menilai bahwa tren penguatan bisa berlanjut, karena secara teknikal, indeks telah menyelesaikan fase koreksinya.

 

Selama periode perdagangan 21 – 25 Oktober 2024, IHSG diproyeksikan akan tetap stabil dan cenderung menguat. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa selama periode 14 – 18 Oktober 2024, IHSG telah mencatatkan kenaikan sebesar 3,18%, dari level 7.520,60 menuju 7.760,06. Hal ini menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar, terutama dengan meningkatnya frekuensi transaksi harian sebesar 6,73% menjadi 1,26 juta transaksi per hari, serta kapitalisasi pasar yang naik 3,47% menjadi Rp12.967 triliun.

 


 

BACA JUGA:

Harga Minyak Kembali Naik: Konflik Israel-Hizbullah Memanaskan Pasar

Proyeksi Kinerja Saham Milik Prajogo Pangestu: Saham Apa yang Bisa Dikoleksi? 

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 24 Oktober 2024

 


 

Selain itu, Sukarno juga merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati oleh para investor, khususnya yang berkaitan dengan program ekonomi pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran. Saham-saham di sektor ini dinilai memiliki peluang yang lebih dominan untuk bertumbuh.

 

Beberapa saham pilihan yang layak diperhatikan antara lain: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).

 

Sukarno menambahkan bahwa meski terdapat koreksi minor akibat aksi ambil untung, hal tersebut merupakan koreksi yang wajar dalam tren yang lebih besar. Sektor-sektor saham yang terkait dengan kebijakan pemerintah baru, terutama yang fokus pada program-program ekonomi dan pembangunan, diperkirakan akan mengalami penguatan lebih signifikan. Oleh karena itu, sektor perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi menjadi sektor yang menarik bagi para investor.

 

Dislaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.


 

KOMENTAR