Rekomendasi Saham Pilihan: Jumat, 23 Agustus 2024

Sifi Masdi

Friday, 23-08-2024 | 09:35 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,87% atau 65,92 poin, berakhir pada level 7.488,68 di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan, Kamis (22/8). Penurunan ini terjadi di tengah berbagai sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar saham, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

Menurut Oktavianus Audi, Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, IHSG pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024, diperkirakan akan terus bergerak melemah. IHSG diprediksi bergerak dalam rentang level support 7.425 dan resistance 7.585. Meskipun demikian, indikator Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan penurunan memberikan sinyal adanya pelemahan lebih lanjut.

 

Namun, Audi juga mencatat bahwa tekanan jual dari sisi volume masih cenderung lemah dan berada di bawah rata-rata 20 hari, yang menunjukkan bahwa penurunan ini masih dalam batas koreksi sehat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi penurunan, pergerakan IHSG masih berada dalam zona aman.

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham yang Berpotensi Cuan: Rabu, 21 Agustus 2024 

Rupiah Melemah Tipis: Dibuka di Level Rp15.446/USD 

Prabowo Bakal Tersandung Utang Jumbo Jokowi: Apa Langkah Strategis yang Harus Dilakukan?

Sri Mulyani Ungkap Dua Strategi Kendalikan Gejolak Harga Pangan

 


 

Audi mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah ketidakstabilan situasi politik dalam negeri. Selain itu, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 1,15% juga diperkirakan akan memberikan tekanan tambahan pada pasar saham domestik.

 

Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst di Phintraco Sekuritas, juga menambahkan bahwa IHSG saat ini belum mampu bertahan di atas level 7.500, sehingga berpotensi melanjutkan koreksi menuju level 7.450 pada perdagangan Jumat.

 

 

 

 

Secara teknikal, terdapat penyempitan positive slope pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) serta Death Cross pada Stochastic RSI di area overbought, yang keduanya mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan.

 

Tambolang juga menyoroti bahwa pasar menantikan rilis data Initial Jobless Claims dari Amerika Serikat yang diperkirakan naik menjadi 230.000 dari 227.000 pada pekan sebelumnya. Peningkatan angka klaim ini menunjukkan potensi pelemahan di sektor tenaga kerja Amerika Serikat, yang dapat memberikan sentimen negatif pada pasar.

 

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, serta pertemuan European Central Bank (ECB) pada hari Jumat. Kedua peristiwa ini diharapkan memberikan petunjuk lebih jelas terkait arah kebijakan moneter di masa mendatang.

 

Dari sisi regional, pasar menantikan rilis data inflasi inti (core inflation rate) year-on-year Juli 2024 di Jepang, yang diperkirakan naik menjadi 2,7% dari 2,6% pada bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Jepang pada semester II-2024.

Dalam kondisi pasar yang cenderung melemah ini, Alrich merekomendasikan beberapa strategi perdagangan saham. Untuk PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), ia merekomendasikan trading buy. Sementara untuk saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), ia merekomendasikan buy on weakness.

 

Rekomendasi Saham

Oktavianus Audi juga memberikan beberapa rekomendasi saham untuk perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024:

1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Rekomendasi: Buy on break

Target harga: Rp 2.740

Support: Rp 2.640

Resistance: Rp 2.850

 

2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

Rekomendasi: Speculative buy

Support: Rp 10.050

Resistance: Rp 11.900

 

3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Rekomendasi: Trading buy

Support: Rp 3.220

Resistance: Rp 3.560

 

Disclaimer:
Informasi di atas merupakan analisis berdasarkan data dan prediksi pasar pada tanggal  23 Agustus  2024. Investor harus melakukan due diligence sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

KOMENTAR