Rupiah Melemah Tipis: Dibuka di Level Rp15.446/USD

Sifi Masdi

Wednesday, 21-08-2024 | 11:31 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Mata uang Rupiah mengalami pelemahan tipis pada perdagangan Rabu, 21 Agustus 2024. Rupiah dibuka pada level Rp15.446 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah sebesar 0,07% atau turun 10,5 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara itu, pada saat yang sama, indeks dolar AS juga terpantau melemah tipis sebesar 0,01% ke posisi 101,292.

 

Pelemahan Rupiah ini terjadi di tengah pergerakan yang variatif dari mata uang-mata uang utama di kawasan Asia. Sejumlah mata uang berhasil menguat terhadap dolar AS, seperti: Baht Thailand yang menguat sebesar 0,19%, Peso Filipina yang menguat sebesar 0,24%, Dolar Taiwan yang menguat sebesar 0,11%, Rupee India yang menguat sebesar 0,10%, Ringgit Malaysia yang menguat sebesar 0,13%.

 

Namun, ada juga mata uang Asia lainnya yang mengalami pelemahan, seperti: Yen Jepang yang turun 0,10%, Won Korea yang turun 0,22%, Yuan China yang turun 0,04%, Dolar Hong Kong yang turun 0,04%, Dolar Singapura yang turun 0,03%.

 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa Rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini, dengan potensi untuk kembali menguat pada rentang Rp15.350 hingga Rp15.450 per dolar AS.

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham yang Berpotensi Cuan: Rabu, 21 Agustus 2024

Rupiah Perkasa: Dibuka pada Level Rp15.510/USD

Sri Mulyani Ungkap Dua Strategi Kendalikan Gejolak Harga Pangan

Rupiah Bergerak Melemah Tipis: Berada di Posisi Rp15.753/USD

 


 

Prediksi ini sejalan dengan tren penguatan Rupiah pada perdagangan sebelumnya, di mana Rupiah berhasil menguat tajam sebesar 114,5 poin, meskipun sempat mencapai level penguatan maksimal di Rp15.435,5 sebelum akhirnya ditutup pada level Rp15.550.

 

 

 

 

Salah satu faktor penting yang menjadi sorotan pasar adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan berlangsung pekan ini. Pelaku pasar sangat menantikan pernyataan BI terkait kebijakan moneter ke depan, terutama di tengah sinyal dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang.

 

Sejak Agustus 2022, BI telah menaikkan suku bunga sebesar 275 basis poin, dari 3,5% menjadi 6,25%. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan kemungkinan BI mengikutinya diperkirakan akan memberikan dorongan tambahan bagi kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, keputusan mengenai suku bunga acuan BI Rate untuk periode Agustus 2024 juga akan menjadi perhatian utama pasar.

 

 

KOMENTAR