Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 15 Agustus 2024
Jakarta, Inakoran
Pasar saham kembali menunjukkan performa yang menggembirakan. Setelah mengalami reli sejak 9 Agustus 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 7.400, dengan penutupan di level 7.436,03 pada Rabu (14/8). Ini menunjukkan penguatan sebesar 1,08% atau 79,40 poin.
Bahkan, IHSG sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di level 7.445,66. Prediksi dari para analis menunjukkan bahwa tren positif ini kemungkinan masih akan berlanjut.
Penguatan IHSG saat ini didorong oleh sentimen global, terutama menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Menurut Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, inflasi AS diperkirakan akan menurun dari 3% menjadi 2,9% secara tahunan (YoY). Penurunan ini dapat memberikan dorongan positif lebih lanjut bagi IHSG, terutama jika inflasi AS tetap di bawah 3%.
"Jika data inflasi AS turun di bawah 3%, maka akan memberikan dorongan positif lebih bagi IHSG," kata Nico, Rabu (14/8).
Perekonomian AS yang tidak berkontraksi secara berlebihan dan menuju target inflasi The Fed sebesar 2% membuka peluang pemangkasan suku bunga. Nico memprediksi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan September mendatang. Penurunan ini diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi makroekonomi global dan IHSG.
BACA JUGA:
Anggaran HUT RI di IKN Telan Biaya Rp87 Miliar: Pemborosan atau Investasi?
Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu, 14 Agustus 2024
Jelang HUT RI ke-79, Rupiah Menguat di Posisi Rp15.729/USD
PLN Dorong Penggunaan Biomassa untuk Co-Firing di PLTU
Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 7.350–7.460 pada akhir 2024. Dengan posisi IHSG saat ini, ada potensi target tertinggi tersebut tercapai. Jika IHSG berhasil mencapai level 7.460, maka level psikologis berikutnya adalah 7.500, dan jika konsisten berada di atas level tersebut, IHSG berpotensi melaju ke posisi 7.640.
Di tengah penguatan IHSG, beberapa saham blue chip juga menunjukkan performa yang positif, terutama di sektor perbankan. Salah satu contohnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang telah menguat 4,33% dalam sepekan terakhir, dengan harga saham bertengger di level Rp 4.820 per saham pada akhir perdagangan Rabu (14/8).
Nico menilai bahwa saham perbankan, meskipun sudah mengalami kenaikan, masih menarik untuk dicermati. Pilarmas Investindo Sekuritas memiliki preferensi terhadap saham BBCA dan BMRI. Menurut Nico, dari empat bank besar, BBCA dan BMRI tetap menjadi pilihan utama, meskipun potensi kenaikan terbesar berada pada BBRI dan BBNI.
"Semua saham perbankan masih menarik, tapi dari antara empat bank buku besar, kami menyukai BBCA dan BMRI. Namun, potensial upside yang paling besar adalah BBRI dan BBNI," ujarnya.
Selain sektor perbankan, Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, juga menyoroti beberapa saham blue chip lain yang masih tertinggal. Salah satunya adalah TLKM, yang harganya masih berada di bawah ekspektasi. Adityo juga menyebutkan SMGR, meskipun kinerjanya belum pulih sepenuhnya dengan Price Book Value (PBV) mencapai 0,6 kali. Namun, Adityo belum merekomendasikan investor untuk melirik sektor semen saat ini.
Sektor batubara juga dianggap menarik, seiring dengan stabilnya harga komoditas ini. Untuk perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024), Adityo merekomendasi saham-saham seperti PTBA dengan PBV 1,6 kali dan ADRO dengan PBV 0,9 kali layak untuk diperhatikan.
"Dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga, sektor properti dan otomotif diharapkan akan terdampak positif. Harapannya, penurunan suku bunga ini juga akan berdampak positif bagi kinerja ASII," tambah Adityo.
KOMENTAR