Rekomendasi Saham Pilihan: Senin, 22 Juli 2024

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan tetap fluktuatif pada perdagangan Senin, 22 Juli 2024, setelah mengakhiri pekan lalu di zona merah. Pada Jumat, 19 Juli 2024, IHSG terkoreksi 0,36% atau turun 26,57 poin, berakhir di level 7.294,49. Kondisi ini sejalan dengan pelemahan indeks global di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, pelemahan IHSG pada akhir pekan lalu salah satunya disebabkan oleh gangguan teknologi informasi (IT blackout) yang mempengaruhi operasional sejumlah sektor bisnis dan layanan publik pada Jumat, 19 Juli 2024. Selain itu, rotasi ke saham-saham berkapitalisasi kecil di Wall Street, yang diprediksi mendapat keuntungan dari pemangkasan suku bunga oleh The Fed, juga turut berkontribusi terhadap pelemahan indeks utama.

Melihat arah pergerakan indeks global, IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam kisaran 7.250—7.330 pada Senin, 22 Juli 2024. Untuk pekan depan, IHSG diprediksi masih dalam tren bullish dengan potensi uji resistance baru di kisaran 7.350—7.380. Adapun level resistance IHSG pada perdagangan Senin diperkirakan berada di angka 7.330, dengan level pivot di 7.275, dan level support di 7.200.

BACA JUGA: 

Sejumlah Bank Tawarkan  Bunga Deposito yang Menarik 

BlackRock Inc. Tambah Kepemilikan Saham United Tractors

Menghadapi Gejolak Pasar Uang:Investor Disarankan Hati-Hati Kelola Aset 

Menko Muhadjir :   Ibu dan Anak-anak Tentukan Masa Depan Indonesia

Dari sentimen dalam negeri, pasar sedang menantikan data investasi riil dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data ini diyakini akan mempengaruhi pandangan pasar terhadap prospek ekonomi menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober 2024 mendatang.

Berdasarkan berbagai sentimen tersebut, Tim Riset Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham potensial yang dapat dicermati oleh investor. Saham-saham tersebut meliputi ADMR, AKRA, AVIA, BRIS, INDF, SIDO, dan INCO.

Disclaimer:

Tulisan ini hanya menyediakan informasi yang bersifat prediktif. Keputusan tetap di tangan investor. Karena itu, investor disarankan untuk selalu memperhatikan berita dan perkembangan terbaru agar dapat mengambil keputusan investasi yang bijak.