Satu Kasus Difteri Ditemukan di Kota Pontianak

Inakoran

Monday, 29-01-2018 | 23:30 pm

MDN
Pelaksanaan Imunisasi Difteri di salah satu SD di

Pontianak, Inako - 



Kadis Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, dari empat kasus yang diduga difteri, ada satu kasus yang dipastikan difteri oleh dinas kesehatan Kota setempat.

Menurut Sidiq, mencegah penyebaran virus difteri, pihaknya telah mengambil tindakan dengan mendatangi kediaman pasien serta memberi imunisasi baik kepada pasien maupun masyarakat yang ada di lokasi itu.

"Kami sudah melakukan langkah cepat, dengan mendatangi empat tempat tinggal tiap pasien terduga difteri tersebut dan melakukan imunisasi massal, termasuk di sekolahnya pasien tersebut," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Minggu (28/1/2018).

Sidiq juga mengaku, dinas kesehatan setempat telah mendapatkan surat dari Kemenkes yang menyatakan bahwa Kota Pontianak merupakan salah satu kabupaten/kota di Indonesia yang harus melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) sebagai salah satu upaya penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi.

"Tindakan itu sebagai strategi untuk mencapai kekebalan individu dan komunitas hingga sekitar 90 - 95 persen, sehingga KLB difteri bisa diatasi, yang dilakukan di bulan Juli hingga Agustus 2018, dan Februari 2019," ungkapnya.

Ia menambahkan, karena masih ada beberapa bulan lagi, sejak awal tahun dirinya telah memerintahkan masing-masing Puskesmas melakukan imunisasi kepada anak-anak yang tidak, atau belum mendapatkan imunisasi secara lengkap, malah sudah ada posko pelayanan imunisasi di tiap Puskesmas.

"Kota Pontianak akan mendapatkan jatah vaksin sekitar 90 ribu sasaran dan ini gratis," katanya.

Ia menambahkan, berkaitan dengan difteri, anak di bawah satu tahun harus tiga kali imunisasi. Imunisasi kembali diberikan saat umur 18 bulan, dan ketika di Sekolah Dasar.

 

 

 

KOMENTAR