SBY: Negara Akan Kacau Jika Memiliki Lebih dari Satu Matahari

Aril Suhardi

Tuesday, 10-09-2024 | 13:56 pm

MDN
Presiden ke-5 RI, Susilo Bambang Yudhoyono [Foto: Ist]

JAKARTA, INAKORAN.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganalogikan pemimpin, baik di level partai politik maupun negara, seperti matahari.

Presiden ke-5 RI itu menjelaskan hanya ada satu matahari di sistem tata surya. Seperti tata surya, Partai Demokrat juga hanya memiliki satu matahari atau pemimpin, yakni Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

BACA JUGA: SK Kepengurusan Digugat ke PTUN, PDI Perjuangan Duga Ada Upaya Pembegalan

“Ada falsafah yang bagus. Belajar dari tata surya. Apa yang ada di alam semesta. Di alam ini hanya ada satu matahari. Tidak ada lagi. Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai. Hanya ada satu matahari, yaitu Ketua umum kita,” terang SBY dalam pidatonya saat hari ulang tahun (HUT) ke-23 Demokrat di Jakarta pada Senin, 9 September 2024.

Karena alasan ini, SBY mengaku enggan terlibat dalam kegiatan politik sehari-hari di partai sejak Demokrat dipimpin oleh anaknya, AHY.

“Memang sejak lima tahun yang lalu, sejak kepemimpinan partai beralih ke tokoh, kader yang lebih muda, saya belum pernah ke sini. Ini membuktikan, ketika saya mengatakan ‘saya sekarang tidak lagi menangani politik sehari-hari’, saya pegang kata-kata saya, meskipun hati masih di rumah besar ini,” jelas SBY.

BACA JUGA: Momen Menteri Basuki Nangis Saat Pamitan dengan Komisi V

Bukan hanya dalam partai polilitik. Kata SBY, di sebuah negara pun mesti hanya memiliki satu matahari. Jika mataharinya lebih dari satu, negara tersebut akan kacau.  

“Akan kacau dalam sebuah negara, dalam sebuah entity, termasuk partai politik kalau mataharinya banyak. Bisa dibayangkan, makin panas karena matahari satu sudah panas. Kalau ada dua, ada tiga, bagaimana?” ungkap SBY.

 

TAG#Politik, #SBY, #Demokrat

178393235

KOMENTAR