Trump Izinkan Warga AS Rayakan Paskah di Gereja, di Tengah Larangan Berpergian Selama 15  Hari Karena Coronavirus

Sifi Masdi

Wednesday, 25-03-2020 | 13:35 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

Washington, Inako

Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump mengatakan pihaknya menginginkan agar negara membolehkan warga AS merayakan Paskah yang akan berlangsung dua minggu yang akan datang.

Himbuan Trump ini justru terjadi  setelah Gugus Tugas Penanganan Coronavirus Gedung Putih telah menetapkan warga AS tidak boleh berpergian selama 15 hari, termasuk saat merayakan Paskah yang jatuh pada tanggal 12 April yang akan datang.

Sumber inakoran.com yang dilansir Fox News, Selasa (24/3/2020), Trump menegaskan dirinya ingin agar AS kembali normal dan orang-orang kembali bekerja di tempat kerjanya masing-masing, di tengah pandemi virus corona (Covic-19) di negara tersebut.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

"Saya berikan dua minggu," kata Trump di Gedung Putih, sambil menyarankan bahwa dia siap menghapus pedoman isolasi   atau “social distancing” selama 15 hari.

"Saya kira hari Senin atau Selasa, sekitar dua minggu. Kami akan menilai pada saat yang tepat, dan berikan kami lebih banyak waktu,  dan kami ingin negara kami lebih fleksibel dan membuka diri,” tegas Trump seperti yang dikutip CNN International, Rabu (25/3/2020).

Namun Trump manambahkan bahwa para pakar kesehatan dan tenaga medis yang sedang menjalankan tugasnya menangani virus corona tidak harus setuju dengan sarannya agar para pekerja kembali bekerja untuk membantu meningkatkan perekonomian.

Peringatan kepada Trump

Tetapi himbauan Trump tersebut langsung dikritik oleh dua Senator Republik di  Capitol Hill, yaitu Senator Joni Ernst dari Iowa dan Anggota Kongres Liz Cheney dari Wyoming. Keduanya memberikan peringatan kepada Trump.

"Ekonomi tidak akan berfungsi normal jika banyak rumah sakit di AS mengalami kewalahan menampung ribuan warga AS terinfeksi virus dari segala usia, juga para dokter dan para perawat yang mengalami kewalahan merawat para pasien. Kami lihat negara gagal melakukan apa yang diperlukan untuk menghentikan virus," kata Cheney, dalam cuitan di twitternya, Selasa (24/3).

Sebuah sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan bahwa Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih hingga saat ini menerima banyak keluhan dari masyarakat yang mengkritik soal pelonggaran terhadap “social distancing, minggu depan (saat warga AS merayakan Paskah).

Tetapi sumber tersebut menambahkan, meskipun Trump telah menyarankan untuk melonggarkan “social distancing”, Presiden belum memberikan keputusan akhir untuk mendorong perekomian AS bangkit dan berjalan normal.

“Trump mendengar dari para penasihat yang mendesaknya untuk menjadikan Paskah lebih dari "tanggal aspirasi," tambah sumber itu.

Menurut sumber tersebut, ketika Trump berbicara tentang ide yang menggemaskan terkait orang boleh pergi merayakan Paskah di gereja, sebenarnya Trump tahu ini hanya angan-angan saja dan bukan sesuatu yang realistis. "Trump menjadi dirinya sendiri," kata sumber itu.

Sumber itu pun  yakin bahwa Trump tidak mungkin melonggarkan pedoman “social distancing” selama 15 hari. “Langkah tersebut justru akan menimbulkan perdebatan sengit di antara  tim Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih,” tambah sumber tersebut.



 

KOMENTAR