Trump Siap Cabut Status Istimewa Hong Kong Sebagai “Pusat Keuangan Asia”, China Langsung Kecam
Hong Kong, Inako
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa AS siap mencabut status istimewa Hong Kong selama ini sebagai “pusat keuangan Asia. Pernyataan Trump tersebut tidak lama setelah Kongres Rakyat Nasional China telah mengadakan pemungutan suara untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada Kamis (28/5/2020) lalu.
BACA JUGA: Korut Kecam Campur Tangan AS di Hong Kong
Menurut Trump, UU baru itu telah melanggar perjanjian tentang prinsip “satu negara, dua sistem” di Hong Kong, setelah wilayah tersebut lepas dari Inggris pada 1997 lalu. Trump menambahkan bahwa AS akan mulai menghilangkan "berbagai" perjanjian yang telah menguntungkan Hong Kong, termasuk pembebasan dari hambatan ekspor tertentu.
BACA JUGA: AS Ancam Jatuhkan Sanksi Atas China Gegara UU Darurat di Hong Kong
"China telah menggantikan formula yang dijanjikan yaitu dari 'satu negara, dua sistem', menjadi 'satu negara, satu sistem'," kata Trump seperti yang dilansir kantor berita AFP, Minggu ( 31/5/2020).
Hal senada juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kepada Kongres pada Rabu lalu. Pompeo mengatakan Hong Kong tidak lagi layak atas status perdagangan dan komersial istimewa yang telah dinikmatinya dari AS.
BACA JUGA: Xi Jinping Instruksikan Militer China untuk Siapkan Skenario Terburuk
"Tidak ada alasan yang dapat menyatakan bahwa hari ini Hong Kong bisa mempertahankan otonomi tingkat tinggi dari China melihat apa yang ada di lapangan," katanya dalam hasil sertifikasinya kepada Kongres, dikutip AFP.
Langkah yang diambil AS itu langsung direspon pemerintah China. Berita yang dilansir People's Daily, Sabtu (30/5/2020), surat kabar milik Partai Komunis China yang berkuasa, yang mengutip pernyataan pemerintah berkuasa, menyebutkan bahwa tindakan campur tangan AS atas Hong Kong “ditakdirkan untuk gagal.”
BACA JUGA: Update Positif Virus Corona 31 Mei 2020: 26.473 Kasus
"Menjadi tekad kuat semua orang China untuk menentang campur tangan kekuatan eksternal mana pun dalam urusan Hong Kong," kata surat kabar itu.
Selain itu, surat kabar tersebut juga memuat pernyataan cukup lugas yaitu bahwa segala upaya pihak luar yang memaksa China melalui tindakan pemerasan dan pemaksaan hanya angan-angan dan mimpi belaka.
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
KOMENTAR