Wakil TPN: Ganjar Akan Ingat Kembali Nilai Luhur Pendiri Bangsa di Debat Capres Terakhir

Sifi Masdi

Wednesday, 31-01-2024 | 11:35 am

MDN
Capres Ganjar Pranowo saat debat capres kedua [ist]

 


 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo, bersiap untuk menyajikan perspektif yang unik dan mendalam dalam sesi debat Capres  terakhir. Wakil Ketua TPN, Ganjar- Mahfud,  Ammarsjah, menegaskan bahwa Ganjar tidak hanya akan membahas kebijakan, tetapi juga akan mengingatkan kembali nilai-nilai luhur yang menjadi warisan terbaik dari para pendiri bangsa.

 

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (30/1/2024), Ammarsjah menjelaskan bahwa salatu tema yang akan dibahas adalah kebudayaan. Menurutnya, kebudayaan adalah pondasi sistem berpikir, berpengetahuan, dan bermasyarakat, yang menjadi kunci kelangsungan hidup suatu komunitas.

 

BACA JUGA:  Jawa Tengah Jadi 'Battle Ground'  Ganjar Vs Prabowo di Pilpres 2024

 

“Dalam konteks Indonesia saat ini, di mana etika politik tampaknya semakin merosot, pertanyaan mendasar muncul: mengapa keteladanan yang diwariskan oleh Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, M Natsir, dan yang lainnya tampaknya hilang?” tegas Ammar.

 

Ammarsjah menyampaikan keprihatinannya terhadap kurangnya jejak keteladanan dari para pemimpin masa lalu di tengah elite politik yang terus berusaha mempertahankan atau memperoleh kekuasaan tanpa memperhatikan etika. Ia mempertanyakan apakah pejabat publik saat ini benar-benar memahami sejarah dan melihat bagaimana kehidupan sederhana para pendiri bangsa.

 

BACA JUGA:  Ratusan Kiai Pondok Pesantren di Cirebon Beri Dukungan Untuk Ganjar-Mahfud

 

"Dalam budaya (tradisi) masyarakat bawah, dikenal konsep Ratu Adil, sebagai cara rakyat jelata untuk mengingatkan penguasa, ketika penguasa tidak lagi memikirkan nasib rakyat," ujar Ammar. Ia menunjukkan bahwa bahkan Bung Karno, dalam pidato Pancasila pada 1 Juni 1945, menyebut konsep Ratu Adil sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme dan penindasan.

 

 

 

 

Menurut Ammarsjah, kekuasaan dalam konsep Jawa harus dijalankan dengan kehati-hatian dan kesadaran akan batasnya. Konsep Ratu Adil menjadi semacam alarm bagi penguasa bahwa kepercayaan rakyat telah hilang. Dalam hal ini, Ganjar Pranowo diharapkan dapat membawa kembali kepekaan terhadap nilai-nilai luhur ini ke panggung politik Indonesia.

 

BACA JUGA: Elon Musk Berhasil Menanamkan Chip Otak Pertama Pada Manusia

 

Ammarsjah juga menyoroti prestasi Indonesia dalam dunia kebudayaan yang telah diakui oleh dunia, seperti musik, film, dan beberapa produk yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Jika Ganjar Pranowo terpilih, Ammarsjah yakin bahwa capaian-capaian ini akan terus ditingkatkan, sambil tetap mengakar pada nilai-nilai peradaban yang dicontohkan oleh para pendiri bangsa.

 

"Mas Ganjar melihat, para pendiri bangsa berani hidup sederhana, sebagai wujud empati pada nasib rakyat kecil. Kelak, Mas Ganjar berkomitmen untuk menggunakan mobil sekelas Kijang sebagai kendaraan dinas sehari-hari, dengan mobil limousine hanya digunakan untuk keperluan protokoler, seperti menyambut pemimpin negara sahabat," tambah Ammar.

 

Sebagai pemimpin yang berpotensi memimpin Indonesia lima tahun ke depan, Ganjar Pranowo ingin menjadikan kebudayaan sebagai instrumen untuk menciptakan masyarakat yang menghargai etika moral, kejujuran, dan kepatutan. Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur pendiri bangsa, Ganjar Pranowo berharap dapat memberikan arah baru bagi Indonesia yang lebih bermartabat dan beretika.

 


 


 

KOMENTAR