Washington Post Sebut 4 Kesalahan Fatal Gedung Putih Dalam Menangani Covid-19

Sifi Masdi

Monday, 20-04-2020 | 23:15 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

Washington, Inako

Selama ini Amerika Serikat terkenal sebagai negara adidaya dalam segala hal, termasuk dalam bidang sistem kesehatan. AS selalu menganggap diri sebagai yang teratas dalam bidang media, biologi dan selalu membanggakan sistem kesehatan masyarakat yang super lengkap.

Tetapi ironisnya begitu virus corona atau Covid-19 menyerang AS, kebanggaannya  dengan sistem kesehatan yang mumpuni sirna seketika saat menghadapi virus corona. Asal  tahu saja, saat ini  AS memimpin jumlah angka kematian akibat virus corona. Sebuah fakta yang sulit diterima dengan akal sehat bila dibandingkan dengan kemampuan negara tersebut.  Menurut perhitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins, Minggu (19/4/2020), jumlah orang yang positif virus corona telah mencapai 750.000 kasus dan 40.000 diantaranya meninggal. 

BACA JUGA: Donald Trump Hentikan Danai WHO Karena Gagal Beri Informasi Soal Pandemi Covid-19

Dengan  mengacu pada fakta ini, maka pertanyaan adalah apa yang salah dilakukan oleh AS?  The Washington Post menyoroti empat kesalahan fatal yang  dilakukan oleh Gedung Putih sehingga tidak mampu membendung virus.

Media tersebut menyelidiki 70  hari terkait "disfungsi dan penolakan" ketika Amerika Serikat terpuruk ke dalam krisis yang penuh dengan ketidaksiapan dan membingungkan. Media tersebut menyebut Gedung Putih salah memprediksikan keganasan virus corona.

BACA JUGA: Tragis, 150.000 Orang Telah Tewas Akibat Virus Corona di Seluruh Dunia

Untuk mengungkapkan kegagalan yang dilakukan Gedung Putih, media tersebut melakukan 47 wawancara, mulai dari pejabat, pakar kesehatan masyarakat, petugas intelijen, dan lainnya. Laporan itu mengatakan empat kegagalan besar terjadi selama 70 hari pertama dari krisis coronavirus yang sekarang berdiri sebagai "waktu kritis yang terbuang sia-sia."

Apa saja kegagalan yang dilakukan menurut The Washington Post:

Pertama, Gedung Putih dan pejabat kesehatan publiknya secara keliru menempatkan kepercayaan mereka pada CDC (Lembaga Kesehatan)  AS karena mampu mengembangkan tes diagnostik sendiri. Ternyata setelah diselidiki, CDC tidak dibangun untuk tes produk massal, padahal selama ini CDC digadang-gadang sebagai lembaga yang mampu mencegah penyakit menular global. Keberhasilan masa lalu yang dilakukan oleh CDD membuat AS merasa besar kepala dan tidak butuh lagi lembaga lain.

BACA JUGA:  Tragis,  Ada 6.700 Kematian Akibat Virus Corona  Dalam Dua Minggu di Ekuador

Kedua, pembuat keputusan membuat penilaian yang salah atas wabah dan pada sebagian besar kesempatan tertinggal beberapa minggu di belakang kurva. Gedung Putih hanya fokus pada pertempuran pemakzulan, tanpa melihat bahaya dari serangan virus corona. Tidak hanya itu, Trump lebih banyak bicara tentang pasar saham daripada penyebaran virus.

Kesalahan ketiga adalah bahwa argumen yang berlarut-larut antara Gedung Putih dan lembaga kesehatan masyarakat mengenai pendanaan membiarkan jendela sempit dari respon tepat waktu hilang.

BACA JUGA: AS Catat Rekor Tertinggi, Sehari Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 4.491 Jiwa

Pada akhir Januari dan awal Februari, para pejabat di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) mengirim surat ke Gedung Putih untuk meminta menggunakan wewenang transfernya untuk memindahkan dana US$ 136 juta ke dalam organisasi  yang dapat digunakan untuk memerangi virus corona. Akan tetapi mereka ditolak.

Keempat, pertikaian, perang wilayah, dan perubahan kepemimpinan yang tiba-tiba menghambat pekerjaan gugus tugas virus corona.

 

 

KOMENTAR