Anwar Nasution: BUMN Kalah Bersaing dengan Perusahaan Swasta
Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution mengatakan Indonesia kurang memanfaatkan mementum pertumbuhan ekonomi dunia yang tengah membaik. Hal ini disebabkan karena perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kalah bersaing dengan perusahaan swasta Indonesia.
Menurut Anwar, ekonomi dunia tahun ini mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal ini terlihat dari berakhirnya pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral negara-negara maju seperti The Federal Reserve (The Fed), Bank of Japan (BoJ), European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE).
Perbaikan ekonomi dunia ini harus dimanfaatkan terutama oleh perusahaan BUMN. "Sayang, BUMN masih kalah bersaing dengan perusahaan swasta Indonesia meski menyebut dirinya sebagai agent of development," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) di Jakarta, Rabu (17/1).
Ia menambahkan, sejak didirikan di zaman kolonial, BUMN masih saja tetap mengekspor komoditas primer tanpa diolah dan memiliki nilai tambah hingga kini. Padahal, perusahaan swasta Indonesia seperti Grup Salim dan Grup Sinar Mas, telah mampu mengekspor produk olahan seperti minyak goreng dan kertas ke mancanegara.
Selain itu, ia juga mengkritik perusahaan BUMN yang kerap dijadikan sarang kegiatan politik. Hal ini jadi penghambat bagi perusahaan pelat merah untuk mengembangkan bisnisnya.
"Oleh karena itu, BUMN seharusnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, nilai tambah, tabungan nasional, ekspor, teknologi, maupun penciptaan lapangan kerja agar bisa meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia," tutur Anwar.
TAG#Bank Indonesia, #Bumn, #Anwar Nasution
188648327
KOMENTAR