Bentrok dengan PBNU, Cak Imin Dinilai Bahayakan PKB
Jakarta, Inako
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai perseteruan antara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan PBNU berdampak buruk terhadap partai yang dipimpinnya sendiri, PKB.
Hal itu disampaikan Jamiluddin dalam menanggapi pernyataan Cak Imin yang menyebut PKB memiliki 13 juta pemilih yang loyal dan tidak terpengaruh siapa pun, termasuk Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Selasa (3/5/2022).
Baca juga: DR. Luhut M. P. Pangaribuan, S.H., LL.M Adalah Ketua Umum PERADI yang SAH
Menurut Jamiluddin, akibat dari perseteruan tersebut, suara PKB bisa tergerus dan berpotensi beralih ke partai lain, terutama PPP.
Kedua partai itu diketahui saling merubut suara dari kalangan nahdliyin selama ini.
Jamiluddin menjelaskan, PKB mendapatkan dukungan suara dari kalangan pemilih muda nahdliyin, sedangkan PPP mendapatkan suara dari kalangan NU yang berusia lanjut.
Jamiluddin khawatir, jika konflik tersebut tidak segera diselesaikan, para pemilih muda NU justru menyebrang ke partai lain, terutama PPP.
Jamiluddin menganggap Cak Imin pongah dan pernyataannya merugikan PKB pada Pemilu 2024 mendatang. Apalagi warga NU memiliki budaya kepatuhan terhadap para pemimpinnya, terutama para kiai.
Perseteruan itu dimulai saat Cak Imin menyatakan PKB punya 13 juta pemilih loyal yang tidak akan terpengaruh, bahkan oleh Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Cak Imin percaya, jika dirinya mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2024 mendatang, dukungan terhadap partainya bertambah besar.
Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz menanggapi pernyataan Cak Imin dengan menyebut Wakil Ketua DPR itu arogan dan kehilangan akhlak berkomunikasi.
TAG#PKB, #PPP, #Pemilu 2024, #PBNU, #Arus Balik, #One Way
182220313
KOMENTAR