CEO Danantara: Janji Tak Gunakan Dana Masyarakat di Bank untuk Investasi

Sifi Masdi

Monday, 10-03-2025 | 12:21 pm

MDN
CEO Danantara  Rosan Roeslani [ist]

 


 

Jakarta, Inakoran

CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa dana yang digunakan oleh Danantara dalam berinvestasi bukan berasal dari uang masyarakat yang disimpan di bank. Ia memastikan bahwa sumber pendanaan utama berasal dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bukan dari likuiditas perbankan.

 

"Dana yang kita pergunakan untuk investasi adalah dana dari hasil dividen BUMN di Danantara. Bukan dana likuiditas perbankan, bukan pula dana masyarakat yang kita pakai," ujar Rosan saat mengisi kuliah di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada Jumat (7/3).

 

Rosan menjelaskan bahwa dividen dari BUMN akan dikelola untuk dua tujuan utama. Pertama, digunakan untuk penguatan perusahaan pelat merah melalui penyertaan modal negara (PMN). Kedua, dimanfaatkan untuk menjalankan program-program investasi yang menjadi fokus Danantara.

 

Meski demikian, Rosan mengakui bahwa setiap investasi memiliki risiko. Oleh karena itu, pihaknya akan selalu melakukan kalkulasi matang sebelum mengambil keputusan investasi. "Selama itu adalah risiko yang bisa kita hitung atau calculated risk, tentunya kita akan berinvestasi di bidang-bidang yang potensial," tambahnya.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Diprediksi Tembus USD 3.000 Per Ons Troi dalam Pekan Ini

Rekomendasi Saham Pilihan: Senin (10/3/2025)

Dirut Bank Mandiri Bantah Isu Dana Tabungan Masyarakat Dipakai Danantara

Ekonom Ingatkan Salah Kelola Danantara Awal Kebangkrutan BUMN


 

Dalam menjalankan investasi, Danantara berkomitmen untuk tetap berhati-hati, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Rosan menegaskan bahwa semua keputusan investasi harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap perekonomian Indonesia.
 

Di tengah maraknya isu bahwa Danantara akan menggunakan dana masyarakat yang disimpan di bank, Rosan kembali menepis asumsi tersebut. Ia menegaskan bahwa anggapan tersebut adalah kesalahpahaman yang harus diluruskan.

 

"Ada asumsi liar di masyarakat bahwa uang dari Bank Mandiri atau BNI akan digunakan untuk investasi. Itu salah besar! Justru kita bisa berinvestasi dari dividen, dari keuntungan yang selama ini diberikan kepada Menteri Keuangan. Sekarang, dana tersebut dapat kita kelola sendiri untuk investasi," jelasnya.

 

Rosan menegaskan kembali bahwa Danantara tidak mengambil dana operasional dari masing-masing BUMN, apalagi dari simpanan masyarakat di bank-bank milik negara. "Bukan dana bank-bank BUMN yang diambil untuk investasi. Dari dana masyarakat? Aduh, itu benar-benar sangat menyesatkan!" tegasnya.


 

 

KOMENTAR