Harga Minyak  Dunia Melambung Usai  Iran Serang Israel

Sifi Masdi

Wednesday, 02-10-2024 | 14:34 pm

MDN
Ilustrasi kenaikan harga minyak dunia [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Rabu, 2 Oktober 2024, setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik ke Israel. Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh kekhawatiran pasar bahwa konflik di Timur Tengah dapat semakin meluas, berpotensi mengganggu pasokan minyak dari kawasan penghasil utama energi dunia tersebut.

 

Harga minyak mentah berjangka Brent meningkat sebesar 1,13 persen atau 83 sen menjadi USD 74,39 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,26 persen atau 88 sen menjadi USD 70,71 per barel. Peningkatan harga minyak ini mencerminkan ketidakpastian global dan reaksi pasar terhadap ancaman terhadap pasokan energi, khususnya dari Timur Tengah, yang merupakan salah satu pusat produksi minyak utama di dunia.

 

Lonjakan harga minyak ini terjadi setelah Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, sebagai respons atas serangan Israel terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza. Konflik yang semakin panas antara kedua negara meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas di kawasan tersebut.

 

Iran, yang merupakan salah satu produsen minyak utama dunia dan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi sekitar 3,7 juta barel per hari, level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Keterlibatan langsung Iran dalam konflik ini memicu kekhawatiran gangguan pasokan minyak, yang berdampak pada harga komoditas tersebut di pasar global.

 


 

BACA JUGA:

Harga Minyak Dunia  Tetap Stabil di Tengah Konflik Timur Tengah

Rekomendasi dan Pergerakan IHSG: Rabu, 2 Oktober 2024

Harga Minyak Dunia Anjlok Setelah Arab Saudi Abaikan Target Harga US$100 Per Barel

AS Tuduh Platform Kripto Rusia Terlibat Pencucian Uang

 


 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji bahwa Iran akan membayar mahal atas serangan ke negaranya, sementara pihak Teheran menegaskan akan membalas setiap serangan balasan dengan ‘kehancuran besar’. Ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara ini menimbulkan kekhawatiran internasional akan pecahnya perang yang lebih besar di Timur Tengah.

 

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyatakan dukungan penuh terhadap Israel, yang selama ini menjadi sekutu utama AS di kawasan tersebut. Dewan Keamanan PBB juga berencana menggelar pertemuan untuk membahas situasi di Timur Tengah dalam waktu dekat, guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

 

Dampak Terhadap  Pasokan Minyak Global

Menurut para analis dari ANZ Research, keterlibatan langsung Iran dalam konflik ini memperbesar risiko gangguan pasokan minyak dari negara tersebut, yang berkontribusi sekitar 4 persen terhadap produksi minyak global. Hal ini menambah kekhawatiran pasar bahwa harga minyak akan terus naik jika situasi terus memanas.

 

 

 

Analis Capital Economics juga memperingatkan bahwa eskalasi ini berpotensi melibatkan Amerika Serikat dalam konflik lebih lanjut. Meskipun Iran bukan pemasok minyak terbesar dunia, dampak geopolitik dari konflik ini dikhawatirkan akan mengguncang pasar energi global. Pertanyaannya kini adalah apakah negara-negara lain, terutama Arab Saudi, akan meningkatkan produksi mereka untuk menutupi potensi kekurangan dari Iran jika pasokan terganggu.

 

OPEC+, yang terdiri dari anggota OPEC serta negara-negara penghasil minyak lainnya seperti Rusia, dijadwalkan mengadakan pertemuan hari ini untuk meninjau kondisi pasar minyak global. Mulai Desember 2024, OPEC+ berencana menaikkan produksi sebesar 180 ribu barel per hari setiap bulannya, langkah yang diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan mengimbangi potensi gangguan pasokan dari Timur Tengah.

 

Para analis berharap peningkatan produksi oleh OPEC+ dapat meredakan kekhawatiran pasar akan kekurangan pasokan minyak yang mungkin disebabkan oleh konflik di Timur Tengah. Namun, ketidakpastian tetap tinggi, dan situasi politik di kawasan tersebut akan terus mempengaruhi pasar energi global dalam waktu dekat.

 

 

KOMENTAR