Koalisi Prabowo Uji Komitmen NasDem, PKS, dan PKB: Usung Anies atau Bergabung dengan KIM
Jakarta, Inakoran.com
Sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikabarkan hendak merapat ke pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Adapun partai-partai yang disebut-sebut bakal merapat, yakni PKS, NasDem, dan PKB. Di Pilpres 2024, ketiga partai ini membentuk Koalisi Perubahan dan mengusung Anies Baswedan.
Namun, upaya Koalisi Perubahan untuk bergabung ke KIM rupanya tidak mudah. KIM, yang beranggotakan Partai Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat, menguji komitmen ketiga partai tersebut melalui Pilkada DKI Jakarta.
BACA JUGA: Meski Peluangnya Kecil, Ahok Sebut PDI Perjuangan Terbuka Dukung Anies di Jakarta
Baik NasDem, PKS, maupun PKB berencana kembali berkoalisi di Pilkada DKI Jakarta dengan mengusung Anies. Ketiga partai ini sudah memberikan dukungan lisan.
Serupa, partai-partai di KIM tetap akan berkoalisi di Pilkada Jakarta. Koalisi ini hampir pasti mengusung Ridwan Kamil.
Menurut pengamat politik Adi Prayitno, Pilkada DKI Jakarta akan dimanfaatkan oleh KIM untuk menguji komitmen NasDem, PKS, dan PKB sebelum bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: Survey Pilkada Jakarta: Anies Peroleh Eksposur Dominan, Diikuti Kaesang dan Ridwan Kamil
Ketiga partai tersebut mesti memilih salah satu dari dua pilihan, yakni bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Artinya, jika ketiga partai ini ingin bergabung ke KIM, mereka mesti meninggalkan Anies dan mendukung calon yang diusung oleh KIM di Pilkada Jakarta.
“Karena KIM menganggap Anies Baswedan ini sebagai rival, outsider, yang tentu saja tidak boleh diusung oleh partai-partai yang tertarik ingin bagian dari koalisi Prabowo-Gibran,” kata Adi dalam keterangannya di salah satu stasiun televisi swasta, dikutip pada Rabu, 7 Agustus 2024.
BACA JUGA: PKB Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta, Jateng, dan Jatim
“Jangan-jangan ini adalah uji komitmen dan komptensi dari partai-partai seperti NasDem, PKS, PKB. Kalau tertarik bergabung dengan koalisi pemerintah, salah satu syaratnya adalah tidak memberikan rekomendasi kepada Anies Baswedan,” sambung Adi.
Menurut Adi, tawaran dari KIM untuk ketiga partai ini sebenarnya menggiurkan. Di satu sisi, jika ketiga partai ini tetap mengusung Anies, dan batal bergabung KIM, tidak ada jaminan akan menang. Sebaliknya, jika memilih bergabung KIM dan meninggalkan Anies, ada jaminan yang bakal mereka dapatkan, misalnya jabatan menteri.
Adi menambahkan, keputusan ketiga partai ini akan menentukan jumlah pasangan calon yang bakal bertarung di Pilkada Jakarta. Jika ketiganya memililih untuk bergabung dengan KIM, pilkada Jakarta hampir pasti akan muncul kotak kosong.
KOMENTAR