LSI Beberkan Pemicu Penurunan Suara Ganjar-Mahfud

Sifi Masdi

Monday, 26-02-2024 | 11:21 am

MDN
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD [ist]

 

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Pemilihan umum 2024 memunculkan berbagai dinamika politik yang menarik. Salah satunya adalah hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengungkapkan faktor-faktor penyebab penurunan suara pasangan Ganjar-Mahfud.

 

Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, salah satu alasan kekalahan pasangan nomor urut 3 ini adalah ketidakmampuan mereka dalam mempertahankan loyalitas pemilih PDIP yang sebelumnya memilih Jokowi pada 2019.

 

Djayadi menjelaskan hasil survei pascapemilu yang dilakukan pada 19-21 Februari mengungkapkan bahwa migrasi suara dari basis PDIP ke pasangan Prabowo-Gibran terus berlangsung hingga hari pemungutan suara pada 14 Februari.

 

BACA JUGA:  Mahfud MD: Hak Angket Sangat Boleh Selidiki Pelanggaran Pemilu

 

"Pemilih Jokowi-Ma'ruf dari basis PDIP yang mendukung Ganjar di Pilpres 2024 adalah sebesar 56 persen," ungkap Djayadi dalam keterangan pers, Minggu (25/2/2024).

 

 

 

 

Besaran ini mengalami penurunan dari survei Januari sebesar 69,2 persen dan survei awal Februari sebesar 63,3 persen. Penurunan ini sejalan dengan peningkatan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran.

 

Djayadi menegaskan bahwa salah satu faktor utama kekalahan Ganjar-Mahfud adalah ketidakmampuan mereka mempertahankan loyalitas pemilih PDIP.

 

BACA JUGA:  Surya Paloh Tegaskan NasDem Siap menjadi Oposisi

 

"Pasangan Ganjar Pranowo atau pasangan 03 tidak mampu memenangkan pertarungan atau suaranya seperti itu karena mereka tidak mampu mempertahankan loyalitas dari pemilih PDIP untuk tetap memilih pasangan yang diajukan oleh PDIP," katanya.

 

Selain itu, survei juga mencatat tren dukungan pemilih Jokowi-Ma'ruf dari luar PDIP yang beralih ke pasangan Prabowo-Gibran.


"Pada saat ini mencapai 66 persen dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang 2019 lalu yang non PDIP, memilih 02," tambahnya. Sebagian dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang bukan dari PDIP ini juga memilih pasangan Anies-Muhaimin, dengan persentase sebesar 23,5 persen. Namun, Ganjar-Mahfud hanya meraih dukungan 10,2 persen dari pemilih ini.

 

Selain itu, Djayadi menyoroti bahwa dukungan dari pemilih Prabowo-Sandi di 2019 mayoritas tetap pada pasangan Prabowo-Gibran di 2024. "Dukungan untuk Prabowo di kalangan yang dulunya memilih Prabowo di 2019 itu bisa dipertahankan cukup baik oleh Prabowo hampir mencapai 60 persen," ungkapnya.

 

BACA JUGA:  Fotografer Senior Kritik Pedas Darwis Triadi: Bodoh dan Tidak Paham Aksi Kamisan

 

Survei LSI dilakukan pada 19-21 Februari 2024 dengan melibatkan 1.211 responden menggunakan metode random digit dialing. Wawancara dilakukan melalui telepon, dan margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Dengan rekapitulasi suara Pilpres 2024 yang masih berlangsung, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan persentase 58,84 persen, diikuti oleh Anies-Muhaimin dengan 24,4 persen, dan Ganjar-Mahfud sebesar 16,76 persen.


 

KOMENTAR