Mahasiswa Jabar Ogah Pulang Rumah Karena Takut Dijadikan ODP

Sifi Masdi

Wednesday, 15-04-2020 | 17:27 pm

MDN
Ilustrasi mahasiswa belajar dari rumah [ist]

Bandung, Inako

 

Ribuan mahasiswa di Jawa Barat (Jabar) memilih untuk tidak pulang rumah (kampung) karena takut akan dijadikan sebagai orang dalam pemantuan (ODP) begitu mereka sampai di rumah  masing-masing. Mereka lebih memilih bertahan di kos dan asrama sekitar kampus.

BACA JUGA : Percepat Penanggulangan COVID-19, Jabar Bentuk Forum Perguruan Tinggi

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLPT) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Prof Uman Suherman. “Kalau pulang, mereka akan jadi ODP (orang dalam pengawasan),” ujar Uman dalam "Webinar Upaya Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Covid-19", Rabu (15/4/2020).

BACA JUGA : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Minta Perguruan Tinggi Riset Obat Kina Melawan COVID-19

Selain itu, kata  Suherman, mahasiswa tetap bertahan di kos-kosan, karena jaringan di daerah buruk sehingga tidak bisa mengikuti kelas daring, terutama setelah ada penetapan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Terkait  dengan masalah itu, Suherman berjanji akan meminta pengelola perguruan tinggi memperhatikan mahasiswa yang bertahan di daerah kampus.

BACA JUGA : Pemerintah Terus Sosialisasikan 3 Kebijakan Dari Konsep Kampus Merdeka

Sementara Ketua STIE Ekuitas Prof Martha Fani Cahyandito mengatakan, dari pendataan yang dilakukan kaprodi dan dosen wali, ada 50 mahasiswa Ekuitas yang bertahan dan tidak sempat pulang.

Ia mengatakan saat ini para mahasiswa tersebut bertahan di kos-kosan dan dipantau terus oleh pihak kampus. Pihaknya berjanji menyiapkan anggaran hasil penggeseran untuk menanggulangi dampak Covid-19 ini. Dana tersebut digeser dari kegiatan pertukaran pelajar, summer program, dan double degree yang tidak bisa dilakukan.

Selain itu, pihaknya memberikan bantuan kuota internet bagi 3.200 mahasiswanya sebanyak 80 GB untuk empat bulan per mahasiswa atau sekitar Rp 200.000. “Kami bekerja sama dengan Telkom,” imbuhnya.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

 

 

KOMENTAR