Nissan Akan Bekerja Sama Dengan Honda Dalam Menghadapi Rival Produsen Kendaraan Listrik
Jakarta, Inakoran
Nissan Motor Co. sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Honda Motor Co. dalam bisnis kendaraan listrik. Sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Kamis (14/3), menyebut langkah itu akan menciptakan aliansi Jepang yang kuat untuk menghadapi pesaing di luar negeri seperti raksasa industri Tesla Inc.
Melansir Kyodonews, menurut sumber itu, saat ini Nissan sedang mempertimbangkan pengadaan beberapa suku cadang dan berbagi komponen utama untuk kendaraan listrik mereka masing-masing guna menurunkan biaya. Diskusi di dalam Nissan masih dalam tahap awal dan sikap Honda mengenai kerjasama ini masih belum jelas.
Produsen mobil di seluruh dunia sedang bergulat dengan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan kendaraan listrik dibandingkan dengan model bertenaga bensin karena mereka membawa baterai mahal dan perangkat lunak canggih yang digunakan untuk mengemudi secara otonom dan fungsi canggih lainnya.
“Menurut saya ini adalah langkah yang realistis,” Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory Co., merujuk pada potensi kerja sama antara Nissan dan Honda.
“Mereka juga bisa memperluas cakupan kerja sama ke mobil hybrid dan baterai,” ujarnya.
Kedua produsen mobil Jepang ini telah meningkatkan upaya untuk memperkuat bisnis kendaraan listrik mereka masing-masing dalam beberapa tahun terakhir, namun pesaing dari luar negeri seperti Tesla dan BYD Co. dari Tiongkok masih mendominasi pasar kendaraan listrik global.
Nissan semakin meningkatkan kerja sama dengan mitra aliansinya Renault SA dari Perancis dan Mitsubishi Motors Corp. di bidang EV. Pembuat mobil kompak Leaf berencana untuk menambah jumlah model listrik menjadi 27 pada tahun fiskal 2030.
Produsen mobil tersebut juga bertujuan untuk menggunakan baterai solid-state, sebuah teknologi generasi berikutnya yang diharapkan dapat meningkatkan jangkauan kendaraan listrik secara signifikan pada tahun fiskal 2028.
Tahun lalu, Nissan memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan kendaraan listrik baru Renault, Ampere, dalam upaya memperluas jajaran produk kendaraan listriknya, namun Renault pada bulan Januari membatalkan rencana untuk mencatatkan perusahaan baru tersebut, dengan alasan lingkungan pasar yang tidak menguntungkan.
Honda telah berkolaborasi dengan Sony Group Corp. dan General Motors Co. dalam pengembangan kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir.
Pembuat kendaraan sport Vezel mengatakan akan membuat semua model barunya baik kendaraan listrik atau kendaraan sel bahan bakar pada tahun 2040.
TAG#nissan, #honda, #kerja sama, #kendaraan listrik, #jepang
188575475
KOMENTAR