Pendiri NII Sebut Radikalisme Agama Seperti Covid: Menimpa Siapa Saja
Jakarta, Inako
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menyebut tidak ada istilah sekolah dan kampus steril dari paham radikalisme, walaupun kampus tersebut berbasis latar belakang agama.
Radikalisme mengatasnamakan agama menurut Ken sama seperti virus covid yang bisa menimpa siapa saja.
Baca juga: Elektabilitas NasDem hanya 1,5 Persen Usai Dukung Anies Baswedan, Partai ini Justru Meroket
Sama seperti covid, banyak yang tidak percaya kalau NII itu ada, padahal ini adalah fakta dan terjadi di masyarakat.
Selama ini masyarakat merasa aman karena tidak ada lonjakan kasus NII padahal jika terasa tenang dan aman biasanya bahaya besar siap mengancam.
Ken mengingatkan jika masyarakat lengah karena merasa aman maka itu merupakan pertanda bahaya.
Menurut Ken, tidak ada kamus aman dalam menghadapi potensi konflik radikalisme yang mengatasnamakan agama di masyarakat.
Hal itu dinyatakan Ken usai mendapatkan laporan dari orang tua yang anaknya menjadi siswa di Maarif NU Lampung terpapar NII.
Data ini menambah jumlah kasus NII di Lampung yang sebelumnya ada 30 warga di Jatiagung Lamsel yang positif terpapar NII.
Dalam hal ini Ken tidak bermaksud menyalahkan siapapun, termasuk sekolah, aparat dan pemerintah, sebab jangankan aparat, keluarga terdekat yaitu orang tua saja banyak yang tidak tahu bila anaknya telah terpapar NII.
Informasi yang diterima Ken tersebut juga menyebut jika salah satu yang melakukan perekrutan berasal dari kalangan mahasiswa UIN RIL dan UNILA Lampung.
Mereka dalam berjuang merekrut anggota baru awalnya sering menggunakan istilah islami seperti pejuang hijrah, cinta sunnah, cinta masjid dll sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk bergabung.
TAG#Radikalisme, #Agama, #Teroris, #NII, #Sekolah
184041177
KOMENTAR