Rekomendasi dan Arah Pergerakan Saham: 4 Oktober 2024

Sifi Masdi

Friday, 04-10-2024 | 11:54 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (4/10/2024) dibuka turun tipis 0,04% ke level 7.540. Penurunan ini dipengaruhi oleh koreksi beberapa saham besar seperti GOTO, BREN, dan CUAN, yang menekan kinerja indeks. Meski begitu, pasar saham masih menunjukkan pergerakan yang cukup dinamis dengan berbagai faktor yang memengaruhi tren hari ini.

 

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG langsung masuk ke zona merah dengan penurunan tipis ke level 7.540. Setelah pembukaan, indeks bergerak dalam rentang 7.531 (terendah) hingga 7.549 (tertinggi). Ini menunjukkan volatilitas pasar yang masih tinggi pada perdagangan awal hari ini.

 

Jumlah saham yang mengalami pergerakan: 183 saham menguat, 95 saham melemah, dan 213 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat mencapai Rp12.632 triliun, menggambarkan masih kuatnya nilai kapitalisasi bursa meskipun indeks bergerak melemah.

 

Saham-saham yang memberikan tekanan signifikan terhadap IHSG antara lain berasal dari sektor teknologi dan energi terbarukan. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Saham GOTO terkoreksi tajam sebesar 6,25% ke level Rp60 per lembar. Transaksi GOTO mencapai nilai yang cukup besar, yaitu Rp123,8 miliar dengan volume 2 miliar lembar saham.


 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 3 Oktober 2024

Harga Minyak  Dunia Melambung Usai  Iran Serang Israel

Rekomendasi dan Pergerakan IHSG: Rabu, 2 Oktober 2024

Deputi Kemenko PMK Woro Srihastuti : Modus Operandi Tindak Pidana Perdagangan Orang Semakin Beragam

 


 

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) – Saham BREN juga mengalami penurunan sebesar 2,41% ke level Rp7.100 per lembar, dengan total transaksi sebesar Rp30,91 miliar yang melibatkan 4,52 juta lembar saham.

 

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) – CUAN terkoreksi lebih ringan, yakni 0,73% ke level Rp6.800 per lembar. Nilai transaksinya mencapai Rp5,9 miliar dengan volume 826,1 ribu lembar saham.

 

 

 

 

Di sisi lain, beberapa saham di sektor energi memberikan kontribusi positif pada IHSG. Emiten dari sektor minyak dan gas seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), mencatat penguatan signifikan: ENRG naik 6,19% ke level Rp240 per lembar; MEDC menguat 5,11% ke level Rp1.440 per lembar; LEAD melonjak 6% ke level Rp106 per lembar. Penguatan ini didorong oleh naiknya harga minyak dunia dan sentimen positif terhadap sektor energi, yang berhasil menahan tekanan dari sektor lain di IHSG.

 

Rekomendasi Saham

Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG masih memiliki peluang untuk bergerak dalam rentang support di level 7.460 hingga 7.366, dan resistansi di rentang 7.654 hingga 7.810. Dengan kata lain, meskipun ada pelemahan pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi untuk kembali menguat.

 

Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan oleh investor hari ini adalah: ACES (Ace Hardware Indonesia) – Buy on Weakness; BRIS (Bank Syariah Indonesia); PGAS (Perusahaan Gas Negara), dan UNIQ (Ulima Nitra Tbk).

 

Meskipun ada sejumlah emiten yang menguat, analis juga memberikan pandangan mengenai berbagai tantangan yang dihadapi IHSG. Achmad Yaki, Analis dari BCA Sekuritas, menyebutkan bahwa IHSG berisiko melemah akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Situasi ini memberikan tekanan signifikan, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap keamanan di kawasan tersebut.

 

Nafan Aji Gusta, Analis dari Mirae Asset Sekuritas, juga menyoroti beberapa sentimen negatif yang membebani IHSG, seperti: Deflasi Indonesia yang berlangsung selama 5 bulan terakhir, yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya.Indeks PMI Manufaktur Indonesia yang masih berada dalam zona kontraksi, menunjukkan perlambatan di sektor industri.

 

Dari sisi eksternal, konflik geopolitik yang melibatkan Iran dan Israel serta munculnya bencana alam seperti super typhoon di Taiwan juga menambah kekhawatiran investor terhadap stabilitas pasar global.

 

Dislaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

KOMENTAR