Saran Donald Trump Untuk Suntikan Disinfektan ke Dalam Tubuh Dianggap Berbahaya
Jakarta, Inako
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan untuk menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Karena itu, Trump meminta para ilmuwan untuk meneliti cara memasukkan bahan pembersih ke dalam tubuh sebagai cara untuk menyembuhkan Covid-19.
BACA JUGA : AS Siap Gugat China di Pengadilan Terkait Covid-19
Tetapi saran Trump tersebut langsung ditolak oleh dokter dan pakar kesehatan dunia karena dianggap berbahaya. "Ini adalah salah satu saran yang paling berbahaya yang dibuat sejauh ini untuk dapat benar-benar mengobati Covid-19," kata Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di University of East Anglia Inggris seperti dilansir Reuters, Jumat (24/4).
BACA JUGA : Donald Trump Hentikan Danai WHO Karena Gagal Beri Informasi Soal Pandemi Covid-19
Menurut Hunter, memasukkan disinfektan ke dalam tubuh kemungkinan akan membunuh siapapun yang mencoba melakukannya. Ia pun menilai saran Trump tidak bertanggung jawab dan omong kosong belaka.
"Ini sangat tidak bertanggungjawab karena sayangnya ada orang di seluruh dunia yang mungkin percaya omong kosong semacam ini dan mencobanya sendiri," tambah Hunter.
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
BACA JUGA :Uni Afrika Tak Terima Ucapan Trump yang Sebut WHO Gagal Beri Rekomendasi Soal Virus Corona
Seperti diketahu, dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (23/4) lalu, Presiden Trump meminta pada para ilmuwan untuk mengeksplorasi apakah memasukkan disinfektan ke dalam tubuh orang yang terinfeksi virus corona dapat membantu mereka membersihkan diri dari penyakit itu.
BACA JUGA : Virus Corona Bikin Trump dan Putin Akrab
Terkait dengan saran yang dianggap tidak masuk akal itu, para mengatakan bahwa meski sinar ultraviolet (UV) diketahui dapat membunuh virus yang terkandung dalam tetesan di udara, namun tidak ada cara yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk membidik sel yang terinfeksi Covid-19.
BACA JUGA : Gedung Putih Tuduh China Tahu Virus Corona Sejak November 2019
"Baik duduk di bawah sinar matahari, maupun pemanasan tidak akan membunuh virus yang bereplikasi dalam organ dalam pasien individu," kata Penny Ward, seorang profesor di bidang kedokteran farmasi di Kings College London dan ketua Komite Pendidikan dan Standar Fakultas Kedokteran Farmasi.
TAG#Donald Trump, #Amerika Serikat, #Virus Corona, #WHO, #Dokter, #Vaksin, #Tim Dokter, #Vaksin Virus, #Disinfektan, #Inakoran.com, #Vaksin Virus
182257745
KOMENTAR