Sejumlah Pihak Desak Xi Jinping Tingkatkan Kapasitas  Senjata Nuklir

Sifi Masdi

Tuesday, 12-05-2020 | 17:15 pm

MDN
Hulu ledak senjata nuklir China [ist]

Beijing, Inako

Sejumlah pihak di China mendesak Pemerintah China dibawah pimpinan  Presiden Xi Jinping untuk meningkatkan kapasitas senjata nuklirnya. Permintaan tersebut justru terjadi di tengah hubungan China dan Amerika Serikat memburuk, mulai dari wabah virus corona atau pandemi Covid-19, Perang Dagangan, soal teknologi, hingga ketegangan di Laut China Selatan.

BACA JUGA: Roket China besar-besaran jatuh kembali ke Bumi, terbesar dalam beberapa dekade

Seruan itu disampaikan oleh kepala redaksi tabloid nasionalistik Global Times, Hu Xijin, seperti dilansir South China Morning Post. Dalam sebuah postingan di media sosial Weibo, Xijin mengatakan bahwa China harus meningkatkan hulu ledak nuklirnya menjadi 1.000. 

Simulasi bom nuklir China [ist]

 

Selain itu, Hu  juga meminta agar China meningkatkan kapasitas rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dimiliki 'DF-41' sehingga dapat mencapai daratan AS. DF-41 merupakan ICBM berbasis darat yang paling kuat milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. 

BACA JUGA: China Siaga Penuh Hadapi Provokasi AS di Laut China Selatan

Sebanyak 16 di antaranya pernah dipamerkan dalam parade militer Hari Nasional di Beijing pada Oktober lalu. Masing-masing rudal mampu membawa hingga 10 hulu ledak nuklir.

Posting Hu itu mendapat dukungan luas di pengguna Weibo, aplikasi mirip Twitter milik China. Sejumlah masyarakat mendukung langkah itu, bila dilakukan pemerintah Presiden Xi Jinping.

BACA JUGA: China Geram Lantaran AS Kerahkan Kapal Perang Ke Laut China Selatan

Terkait dengan permintaan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan bahwa pendapat itu merupakan pandangan pribadi Hu dan bahwa kebijakan Beijing tentang pengendalian senjata nuklir masih konsisten.

"China selalu mengikuti prinsip 'tidak menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir'. Kami menerapkan kebijakan yang sangat bertanggung jawab dan terkendali," kata Hua pada konferensi pers di Beijing.

BACA JUGA: Amerika Serikat Tuding China Uji Rudal di Laut China Selatan

Hua tidak mengomentari hulu ledak nuklir China, tetapi mengatakan negara dengan persenjataan terbesar harus "semakin mengurangi stoknya secara drastis".

BACA JUGA: Tragis, Seorang Profesor Asal China di AS Tewas  Ditembak Setelah Hampir Berhasil Temukan Cara Virus Corona Berinfeksi

Pernyataan tersebut sebenarnya terkait dengan isu buku putih tentang pertahanan China. Buku putih itu memuat poin penting soal bagaimana China seharusnya menggunakan senjata nuklir. Secara tegas dalam buku itu  diungkapkan bahwa China tidak boleh menggunakan atau mengancam dengan menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-senjata nuklir atau zona bebas senjata nuklir tanpa syarat. Dalam buku itu juga dijelaskan bahwa China tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata nuklir dengan negara lain. Sejauh ini China masih konsisten dengan isi perjanjian tersebut.

 

KOMENTAR